jpnn.com, LAMPUNG - Polda Lampung kini fokus polisi memburu MAN (DPO), setelah menembak mati rekannya Syaipul, 25, bandit sadis penembak dr. Italia Chandra Kirana Putri, 23.
Kapolda Lampung Irjen Sudjarno menegaskan hingga kemarin pegejaran terhadap MAN masih terus dilakukan.
BACA JUGA: Cucu Main Api, Kesambar Gorden, Bedeng Kakek pun Ludes
Namun, dalam penyelidikan kasus ini ini Polda Lampung sifatnya hanya membackup Polda Metro Jaya. Pengejaran terhadap MAN masih diarahkan sekitar Lampung. Hal ini mengindikasikan MAN belum kabur ke daerah lain.
"Polda Metro Jaya kan tidak mengetahui wilayah jalan di Lampung. Makanya minta kami untuk memback up sebagai penunjuk jalan, penyelidikannya ada di Polda Metro Jaya,” ungkap Kapolda Irjen Sudjarno seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Adik Asyik Joget di Atas Panggung, Abang Dikeroyok di Bawah hingga Meregang Nyawa
Kapan target penangkapannya? Sudjarno enggan berkomentar. Sebab, hal tersebut sudah masuk ke ranah Polda Metro Jaya.
"Itu Polda Metro Jaya yang tahu, kami tidak tahu, kami sifatnya back up saja," katanya.
BACA JUGA: Dor⦠Begal Sadis Ditembak Mati, Tiga Peluru Bersarang di Dada
Sementara, jenazah Syaipul diambil pihak keluarga kemarin. Sekitar pukul 16.30 WIB, perwakilan keluarga membawa jasad tersangka begal sadis itu dari RS Bhayangkara Rajabasa Bandarlampung.
Rencananya, jasad resedivis itu dimakamkan dikampungnya di Desa Maringgai, Dusun Lima, Kecamatan Labuhanmaringgai, Lampung Timur. Jenazah Syaipul diantar menggunakan ambulans Pemkot Bandarlampung.
Turut hadir menjemput jenazah Syaipul adalah sang ayah Yusuf (64) dan Sari (30), istri Syaipul. Kepada wartawan, Yusuf menyatakan sang anak seperti punya firasat buruk.
Syaipul pernah berpesan kalau dia meninggal dunia agar dimandikan dengan air yang dicampur daun kelor. “Dia juga minta dimakamkan dekat makam keponakannya,” katanya kemarin.
Menurut dia, terakhir kali dia berjumpa Syaipul pada saat malam Idul Fitri lalu. Syaipul hanya sehari ada dirumah. Kemudian malam hari dia pergi lagi. Yusuf mengakui kalau Syaipul tergolong anak nakal. Tetapi, setiap kali dinasehati Yusuf justru meminta orangtuanya tak khawatir.
Yusuf juga baru mengetahui kalau Syaipul adalah eksekutor dr. Italia. Setelah Syaipul membunuh Italia, sempat ada komunikasi antara Yusuf dan anaknya itu. Selama ini dia hanya tahu kalau Syaipul bekerja sebagai sopir pengantar buah ke pulau Jawa.
Yusuf juga tahu kalau MAN yang menjadi joki adalah rekan Syaipul. Tetapi dirinya mengaku hanya sekadar tahu wajah saja. Untuk alamat MAN dia tak mengetahuinya.
Sari, isteri Syaipul juga tak menyangka kalau suaminya adalah buruan polisi. Menurut dia, selama ini Syaipul mengaku bekerja sebagai sopir pengantar buah-buahan ke pulau Jawa. Mereka mengontrak di desa Lematang Lampung Selatan (Lamsel).
“Kalau nggak salah dia pamit sama saya tiga hari yang lalu, Jumat (7/7),” katanya.
Syaipul mengaku hendak pergi ke rumah orangtuanya di Lamtim. Syaipul pergi membawa uang Rp3 juta. Karenanya, Sari kaget bukan main saat mendengar kabar suaminya meregang nyawa ditembus timah panas polisi.
Tetapi, wanita yang tengah hamil tiga bulan ini mengaku ikhlas dengan kematian Syaipul. “Kalau di rumah dia nggak pernah bertemu dengan seseorang. Tapi nggak tahu kalau diluar rumah,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mengidentifikasi dua tersangka penembakan dr. Italia kabur ke Lampung. Keduanya adalah Syaipul (25) dan MAN (DPO/daftar pencarian orang).
Penembakan dr. Italia sendiri terjadi Senin (12/6) sekitar pukul 13.40 WIB. Dia ditembak di depan rumahnya di Jl. Gunung Ranau Blok B6 No. 14, Perum Bugel Indah, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Tangerang Kota.
Saat itu, Syaipul dan MAN diduga hendak mengambil motor Honda BeAT B 3378 CFH hitam. Motor itu terparkir di depan rumah dr. Italia. Aksi tersebut tepergok dr. Italia. Dia sempat mundur ke dalam rumah dan mengambil sapu.
Tetapi, dr. Italia kembali keluar serta memukuli Syaipul dan MAN. Syaipul menembakkan senpi ke arah dadanya. Akibatnya, dokter muda ini tewas di tempat. Kisah perlawanan dr. Italia tersebut kemudian viral di media sosial.
Syaiful meregang nyawa setelah sebutir peluru menembus tubuhnya. Warga Dusun V, Desa Maringgai, Kecamatan Labuhanmaringgai, Lampung Timur (Lamtim), ini digerebek di daerah Lematang, Tanjungbintang, Lampung Selatan (Lamsel), sekitar pukul 14.00 Minggu (9/7). (pip/yud/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diburu 23 Hari, Otak Perampokan Uang THR Rp 1,1 Miliar Akhirnya Tertangkap
Redaktur & Reporter : Budi