jpnn.com, CIREBON - Aiptu Dodon Kusdianto, satu dari dua polisi yang menjadi korban penembakan di Tol Kanci-Pejagan dirujuk dari RS Mitra Plumbon ke RS Kramat Jati, Jakarta Timur.
Polisi yang mengalami lula tembak di bagian dada dan leher itu dirujuk Sabtu malam (25/8) sekitar pukul 21.00. Sementara Aiptu Widi Harjana tetap mendapatkan perawatan di RS Mitra Plumbon.
BACA JUGA: Ini Inisial Dua Penembak Polisi di Tol Cipali
Sayangnya, pihak rumah sakit maupun kepolisian enggan merinci lebih jauh terkait dirujuknya Dodon ke Jakarta.
“Harus ada izin dari pihak kepolisian. Memang ada dua anggota polisi yang masuk RS Mitra Plumbon. Tapi, tak punya kewenangan memberikan keterangan pers ketika tidak ada izin dari kepolisian," ujar Dirut RS Mitra Plumbon dr Ahmad Qoyyim MARS.
BACA JUGA: Tiga Penembak Polisi di Tol Cipali Diduga Pengin Merampok
Tidak hanya Qoyyim, Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto juga enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
“Mohon maaf yang memberikan keterangan harus satu pintu. Silakan melalui Kabid Humas (Kabid Humas Polda Jabar) kalau tidak langsung kepada Pak Kapolda (Kapolda Jabar),” singkatnya.
BACA JUGA: Sepertinya Penembak Polisi di Tol Cipali Masih Jaringan JAD
Misteri pelaku penembakan dua anggota PJR Ditlantas Polda Jabar sedikit demi sedikit mulai terkuak. Salah satu terduga pelaku penembakan itu merupakan menantu dari salah satu terduga teroris yang berhasil ditangkap Densus 88 di Kota Cirebon beberapa waktu lalu.
Titik terang tersebut bermula dari laporan pihak ke RSUD dr Soeselo Slawi kepada pihak kepolisian bahwa pada Sabtu (25/8) sekitar pukul 06.00 WIB pihak RSUD menerima dua pasien dengan luka tembak.
Identitas kedua pasien tersebut adalah RS (24) warga Kota Cirebon, dan IA (26) warga Kabupaten Majalengka.
Informasi yang diterima Radar Cirebon (Jawa Pos Group), RS saat diperiksa tim medis RSUD dr Soeselo Slawi menderita luka robek, diduga terkena tembakan, pada bagian perut dekat uluh hati.
Sedangkan IA menderita luka tembak pada bagian punggung kanan di bawah ketiak. Salah seorang dari mereka bahkan mengaku kepada petugas IGD sebagai anggota kepolisian yang sedang bertugas dan terlibat baku tembak dengan pelaku kejahatan di perbatasan Jateng-Cirebon.
Karena butuh penanganan serius, oleh pihak rumah sakit sedianya kedua pasien akan dirujuk ke RS Margono Purwokerto untuk penanganan lebih lanjut. Terutama untuk mengeluarkan proyektil dari dalam tubuh keduanya.
Keduanya memang diketahui sempat baku tembak dengan Aiptu Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana.
Nah, saat akan dirujuk ke Purwokerto, keduanya menolak dan memaksa pulang dan meninggalkan RSUD dr. Soeselo Slawi. Keduanya diketahui dijemput oleh seorang pengendara sepeda motor matik dengan kelir biru dan putih.
Radar Cirebon pun berusaha melacak identitas pasien dengan luka tembak yang menurut informasi berasal dari Kota Cirebon. Hasilnya pun cukup mengejutkan.
Ternyata, RS, pria yang dikabarkan mengalami luka tembak saat datang ke RSUD Soeselo Slawi dan membawa revolver, rupanya tidak lain adalah menantu dari SY (43). SY ini ditangkap Densus 88 pada Rabu 11 Juli 2018 di Kelurahan Larangan, Kota Cirebon.
RS sendiri sudah lama tak terlihat di lingkungan tempat tinggalnya, yakni di RW 01 Kanggraksan Utara, Kota Cirebon. "Setahu saya RS dulu dia jualan gorengan. Dia bukan warga asli sini, dari luar Cirebon. Mertuanya (SY, red) ditangkap Juli lalu terkait kasus terorisme,” ujar Ketua RW 01 Kanggraksan Utara, Mayko Anwar saat dihubungi Radar Cirebon.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat malam (24/8) sekitar pukul 21.15, dua anggota Ditlantas PJR Polda Jawa Barat itu ditembak saat berada di Tol Kanci-Pejagan KM 223-400. Keduanya sehari-hari bertugas di Unit PJR Mertapada Tol Kanci-Pejagan.
Data yang dihimpun, sekitar pukul 21.00 kedua korban melakukan patroli rutin. Saat melintas di TKP arah Jawa Tengah, mereka melihat tiga orang sedang duduk-duduk di pinggiran jalan tol. Keduanya menepikan mobil patroli. Aiptu Dodon Kusdianto turun dari kendaraan dan menegur tiga laki-laki tak dikenal itu.
Tak disangka, tiba-tiba salah seorang pelaku langsung mengeluarkan senjata api (senpi) dan melepaskan tembakan. Tembakan yang dilepaskan itu langsung mengenai Dodon dan Widi.
Dodon mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kanan dan kiri serta mulut, sementara Widi mengalami luka tembak di dada sebelah kanan dan telapak tangan kiri. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penembak Polisi di Tol Cipali Diduga Teroris
Redaktur & Reporter : Soetomo