Penembakan Polisi Dinilai Bukan Aksi Terorisme

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 06:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) sangat prihatin dengan kasus penembakan terhadap dua polisi di Pondok Aren, Tangerang. Apalagi penembakan terjadi di malam saat Bangsa Indonesia akan merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-68, Jumat (16/8) malam.

"Kasus teror terhadap polisi ini menjadi peristiwa yang sangat memrihatinkan. Namun begitu IPW menganalisa kasusnya tidak terkait aksi para teroris yang dikenal selama ini," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane di Jakarta, Sabtu (17/8)

BACA JUGA: Pangkat Dua Polisi Korban Tembak Akan Dinaikan

Indikasinya, penyerangan beberapa waktu lalu dilakukan dari depan. Sementara  penembakan terhadap polisi dalam tiga bulan terakhir terhadap empat polisi di Ibukota Jakarta, dilakukan dari belakang korban.

"IPW menilai aksi penembakan dan penyerangan terhadap empat polisi itu dilakukan para pengecut yang  tak lebih dari aksi para kriminal biasa," ujarnya.

BACA JUGA: Densus 88 Kecolongan

Neta menilai merebaknya aksi penembakan akhir-akhir ini terus berlanjut akibat kasus pertama yang tak kunjung terungkap, sehingga para kriminal makin nekat melakukan uji nyali untuk menyerang polisi.

"Kita melihat kasus ini sama dengan aksi perampokan mini market atau kasus mutilasi. Dimana ketika ada satu kasus tak kunjung terungkap, maka akan muncul tren mutilasi dan perampokan mini market lainnya. Tapi begitu kasusnya terungkap, trennya langsung berhenti," katanya.

BACA JUGA: Bersertifikat Meningitis Palsu, Pemberangkatan Haji Ditunda

Untuk itu Polri menurut Neta harus segera mengungkap kasus secara tuntas. Dikhawatirkan jika tidak maka tren penembakan polisi akan terus muncul dan pelakunya bisa jadi orang yang berbeda-beda.

"Publik juga akan mengkaitkan isu atau tren ini dengan isu pergantian Kapolri. Padahal kasus ini sepertinya tidak ada kaitan dengan isu pergantian atau bursa calon Kapolri ataupun aksi para teroris," ujarnya.

IPW mencatat angka polisi yang tewas saat bertugas terus meningkat. Di tahun 2012 ada 29 polisi tewas dan 14 lainnya luka-luka. Sebagian besar petugas yang tewas  adalah polisi jajaran bawah akibat dibunuh pelaku kriminal. Angka ini mengalami kenaikan jika dibanding tahun 2011, dimana jumlah polisi tewas saat bertugas hanya 20 orang.

Sementara dalam tiga bulan terakhir sudah enam kali terjadi aksi kekerasan. Empat polisi ditembak, satu kasus polisi dirampok saat sedang tugas dan satu lagi rumah polisi ditembak.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Pelaku Penembak Polisi Terluka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler