JAKARTA -- Penerimaan negara dari kiriman buruh migran (remitansi) sepanjang 2009 turun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnyaHingga akhir Desember, remitansi dari TKI mencapai USD 6,62 miliar (sekitar Rp 60 triliun), turun USD 310 ribu (Rp 2,8 miliar) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
BACA JUGA: Susno Nilai Isu Teroris Alihkan Penahanannya
"Penurunan disebabkan penghentian penempatan TKI ke Kuwait dan Malaysia," kata Staf Khusus Menakertrans Faisol Riza kepada koran ini kemarin (15/5).Meski penempatan TKI dihentikan, jumlah kiriman uang dari Malaysia masih tertinggi, diikuti Arab Saudi dan Hongkong
"Sepanjang Januari tahun ini saja, remitansi dari Malaysia telah mencapai USD 187,41 juta atau lebih dari separo remitansi dari seluruh negara di kawasan Asia yang mencapai USD 279,42 juta," kata mantan aktivis gerakan mahasiswa tersebut.
Moratorium penempatan TKI ke Malaysia sepanjang tahun lalu menyebabkan TKI resmi yang bekerja di negeri jiran itu turun dari 256 ribu orang menjadi 126 ribu orang
BACA JUGA: DPR Dukung KPK Punya Penyidik Independen
Namun, Kemenakertrans memperkirakan jumlah TKI ilegal di Malaysia jauh lebih besar daripada TKI resmi.Untuk meningkatkan penerimaan remitansi dari buruh migran, Kemenakertrans kini membidik penempatan TKI di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat
Sepanjang tahun lalu, jumlah TKI yang ditempatkan mencapai 636,8 ribu orang atau turun 15 persen dari tahun sebelumnya
BACA JUGA: KY Ngotot Bawa Asnun ke MKH
Penempatan TKI di wilayah Asia turun 33 persen, sementara penempatan TKI di Timur Tengah naik 11,7 persen"Meski jumlah TKI yang ditempatkan turun signifikan, kenaikan gaji yang diterima TKI di sejumlah negara menyebabkan remitansi yang diterima tidak terlalu banyak berubah," paparnya(zul/c3/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abdullah Sonata Siap Melawan
Redaktur : Tim Redaksi