jpnn.com, KUPANG - Sukarelawan Pejuang untuk Indonesia Maju (PENEMU) bertemu para penggiat budi daya rumput lau di Desa Tablolong, Kupang Barat, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pada kunjungan yang dilakukan pada Selasa (18/6), PENEMU menggelar kegiatan pemberdayaan sukarelawan untuk masuk ke dunia industri.
BACA JUGA: Perlu Industri Terpadu untuk Optimalkan Produksi Rumput Laut di NTT
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari program dalam mendukung pengembangan hilirisasi laut di Indonesia, khususnya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui budi daya rumput laut berkelanjutan.
Ketua Umum PENEMU Sinda Sutadisastra mengatakan, program tersebut kelanjutan dari pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Kendari awal Mei 2024, perihal pemberdayaan sukarelawan ke dunia industri.
BACA JUGA: Bea Cukai Lakukan Pemusnahan Barang Ilegal dari Rokok hingga Rumput Laut
Sinda berharap Jokowi memberikan dukungan agar program pemberdayaan sukarelawan dapat diimplementasikan ke daerah-daerah.
Program pemberdayaan itu, yakni dibangunnya sentra gedung industri agar sukarelawan bisa mandiri secara ekonomi.
BACA JUGA: Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel Gelar Pelatihan Budi Daya Rumput Laut
"Kebanyakan sukarelawan kecil memiliki kemampuan yang hanya terfokus pada bidang produksi," kata Sinda, dalam keterangannya, Jumat (21/6).
Dengan program ini, Lanjut Sinda, sukarelawan akan mampu membagi bagi tugas untuk mencapai level UKM yang memiliki kegiatan-kegiatan yang lebih luas meliputi produksi, manajemen distribusi hingga pemasaran.
Adapun program pemberdayaan relawan yang diusung PENEMU yakni sentra industri tekstil di Provinsi Riau, sentra industri pangan di Kendari Sulawesi Tenggara, dan sentra hilirisasi laut di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pengusaha cantik ini menuturkan, sukarelawan pada umumnya memiliki keahlian yang kerap mengembangkan diri dengan membangun jaringan dan mengembangkan keterampilan.
"Mereka bisa memiliki penghasilan sendiri dan juga meningkatkan perekonomian keluarganya dan juga lingkungan sekitarnya," kata Sinda yang berharap program pemberdayaan sukarelawan sentra industri dapat terealisasi. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh