jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Riset dan Tekhnologi atau Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) punya program untuk membantu para pelaku usaha rintisan alias startup. Yakni program Startup Inovasi Indonesia (SII).
Salah satu yang ikut program SII adalah penemu alat deteksi alkohol yang terintegrasi internet, yang merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia.
BACA JUGA: Inilah Contoh Keberhasilan Program SII Kemenristek BRIN
“Di Indonesia, sudah banyak alat pendeteksi alkohol tetapi belum ada yang bisa terintegrasi dengan internet yang dapat merekam dan menyimpan hasil kadar alkohol seseorang," ujar Pencipta Alcoloid, Ramdhan Nugraha S.Pd., M.T saat memdemokan Alcoloid di Bandung Tecno Park.
Dosen sekaligus ketua Laboran Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom ini menambahkan, produk yang masih dalam penyempurnaan ini, dinamakan Alcoloid atau Alcohol Identification Device.
BACA JUGA: Kemenristek/BRIN Jalankan Operasi TMC Demi Kurangi Intensitas Hujan
Alat ini banyak digunakan Instasi pemerintah atau swasta untuk mengetahui apakah pekerjanya mengkonsumsi alkohol dengan hasil persentase yang menyatakan orang tersebut masuk ke dalam kategori sadar, setengah sadar atau pun sudah terpengaruh alkohol yang sangat berat.
Cara kerja alat ini sendiri melalui hembusan napas. Pengguna akan memasangkan alat pada mulut target.
Lalu target tersebut harus menghembuskan napas selama 5 detik dan sensor MQ3 akan memproses kadar alkohol yang dikonsumsi target dengan jangka watktu maksimal 8 jam terakhir.
“Data pengguna akan terekam jejak kadar alkoholnya akan masuk ke dalam server yang telah kami siapkan kemudian akan terkirim ke smartphone melalui aplikasi telegram,” jelas Ramdan.
Sejauh ini instansi yang telah bekerja sama dengan PT. KAI, dengan mengaplikasikannya kepada masinis.
Alcoloid ini pun sudah digunakan oleh Polda Jawa Barat untuk kegiatan razia kendaraaan. Sebab, masih banyak pengendara yang mengemudi dalam keadaan mabuk.
Sementara itu, Staff Khusus Menristek/Kepala BRIN Adrian A Gunadi menyampaikan tujuan Kemenristek/BRIN sendiri punya kepentingan dan tanggung jawab besar dalam melaksanakan serta mengimplementasikan peluang tersebut yang salah satunya adalah dengan melakukan sinergitas riset dan inovasi di lembaga litbangjirap untuk mengembangkan Startup Inovasi Indonesia.
“Kami akan melihat fokus dari inovasi startup Indonesia itu nanti akan melihat beberapa sektor industri yang untuknya bisa mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional," tandasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad