jpnn.com - JAKARTA - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno memastikan bahwa rencana pemusnahan tiga kapal asing di Kepulauan Natuna tidak akan sampai mengganggu hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara tetangga. Penegakan hukum, tegasnya, tetap harus dilaksanakan jika ada yang melanggarnya.
"Enggak lah, enggak akan sampai ganggu (hubungan diplomatik). Sekarang kita tanya, warga negara kita dieksekusi di Arab, apa hubungan dengan negaranya jadi tidak baik. Tidak ada hubungannya dengan itu," kata Tedjo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (4/12).
BACA JUGA: Pesaing Busyro Anggap Penyadapan KPK Berpotensi Melanggar HAM
Menkopolhukam pun mengetahui Panglima TNI Jenderal Moeldoko sempat menolak melakukan penenggelaman dengan alasan khawatir merusak hubungan dengan negara lain. Namun, ia memastikan pemusnahan itu tetap akan dilaksanakan.
"Ya ada aturan-aturan sudah kita ikuti semua. Bukan (pendapat) saya saja ada beberapa pihak yang terkait sudah kita mintai pendapat, dan ini bisa dilaksanakan juga," sambungnya.
BACA JUGA: Sekuriti MK Sebut Muhtar Ependy Makelar Kasus
Ditanya mengenai sindiran sejumlah media massa Malaysia atas kebijakan pemusnahan kapal itu, Tedjo menyatakan itu hak semua negara untuk berpendapat. Indonesia, tegasnya, tetap akan bertindak tegas. Indonesia, paparnya, memiliki sekitar 70 kapal yang rutin mengawasi perairan dan siap menindak kapal-kapal pelaku illegal fishing. Masalah bahan bakar kapal, kata dia, tidak akan jadi hambatan untuk pemerintah.
"Ini kan negara kita. Negara indonesia kita memiliki hukum disini. Kami pun dari pihak Indonesia menghargai, menghormati hukum yang berlaku di negara lain," tandas Tedjo. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Prananda Paloh Dorong Kemitraan Dengan RRT Ditingkatkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Robby: Klaim Soliditas Pimpinan KPK Meragukan
Redaktur : Tim Redaksi