jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengomentari penggunaan uang elektronik yang menimbulkan antrian di pelabuhan selama arus mudik. Diakui Djoko, perubahan sistem pembayaran tersebut membutuhkan proses sehingga nantinya masyarakat akan menjadi terbiasa.
Menurutnya, penerapan sistem uang elektronik ini diyakini akan meningkatkan efisiensi bagi pengguna jasa dan meningkatkan efektifitas pelayanan.
BACA JUGA: 221.948 Pemudik Tinggalkan Jakarta Lewat Stasiun Senen
"Memang biasanya kecenderungan senang membawa uang cash, begitu kami harus menerapkan sistem yang untuk mempermudah tentunya butuh proses. Saya yakin masyarakat nanti akan mendapatkan manfaat kalau dengan uang elektronik," ujar Djoko.
Meski begitu, dia memastikan pihaknya menampung seluruh masukan dari masyarakat.
BACA JUGA: Arus Mudik, Kemenhub Tambah Kapal Penyeberangan Antar Pulau di Madura
"Kami mendengarkan keluhan dari masyarakat yang diharapkan akan menjadikan satu bahan perbaikan kedepannya. Hal yang perlu sampai kepada masyarakat bahwa sistem ini nanti akan meningkatkan efisiensi pengguna jasa dan efektifitas pelayanan" tambah Djoko.
Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry, hingga malam tadi, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni.
BACA JUGA: 7 Cara Cegah Mabuk Perjalanan Darat Saat Mudik Lebaran
Tercatat 556.727 orang pemudik atau sudah 69,4 persen dari total 803 ribu orang pada periode mudik tahun lalu, yang telah menyeberang dari Jawa menuju Sumatera sejak H-7.
“Ada peningkatan dan sudah sekitar 60 persen dari prediksi yang kami lakukan yang sudah menyeberang, namun masih ada yang akan menyeberang sampai satu syawal atau Rabu mendatang, jadi masih ada 40 persen yang harus kami fasilitasi,” tandas Djoko.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Kendaraan Pemudik di Jalur Arteri Kalimalang Mulai Berkurang
Redaktur & Reporter : Yessy