Penerapan Teknologi CSA Dorong Produktivitas Petani Takalar

Senin, 08 Agustus 2022 – 13:25 WIB
Kelompok Tani Butta-butta praktik penerapan teknologi CSA SIMURP yang bertempat di Dusun Bontoa, Desa Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Sektor pertanian saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Sumber daya lahan dan air yang makin terbatas, serta adanya fenomena perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu, munculnya iklim ekstrem serta terjadinya pergeseran pola musim dan curah hujan telah menjadi ancaman bagi upaya peningkatan produksi pertanian.

BACA JUGA: CSA Memberikan Dampak Signifikan Terhadap Pertanian di Pangkep

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo terus mendorong inovasi pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.

Menurutnya, Kementan harus bisa membaca perubahan iklim dan beradaptasi diantaranya melalui teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) yang sedang digaungkan melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation (SIMURP).

BACA JUGA: Tampang VS Enggak Seram-Seram Banget, tetapi Sadis, Pembunuh Berdarah Dingin

Mentan menambahkan bahwa SIMURP merupakan program utama Kementan yang harus didukung oleh semua pihak.

Melalui Program SIMURP diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien serta tanpa bergantung pada kondisi iklim yang berubah.

BACA JUGA: Mayat Pria Memegang Hp Ditemukan Terbakar, Dibuang di Kali

“Dengan hadirnya SIMURP diharapkan mampu mengembangkan kemampuan manajerial penyuluh dan pengelola di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)”, ujar Mentan Syahrul.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, pihaknya akan mengembangkan pertanian dengan memaksimalkan BPP Kostratani sebagai acuan untuk menciptakan pertanian yang tangguh menghadapi krisis iklim.

Kostratani merupakan penguatan peran dan fungsi BPP yang berbasis teknologi informasi serta mampu memberikan contoh dalam penerapan teknologi CSA.

"Ini tentunya membutuhkan SDM yang berkualitas. Kostratani diharapkan dapat meningkatkan kualitas pangan dan membangun pertanian kita untuk masa mendatang," ujar Dedi.

Sebagai dukungan dari pelaksanaan program Climate Smart Agriculture SIMURP, kelompok Tani Butta-butta mengadakan pertemuan dalam rangka penerapan teknologi CSA SIMURP yang bertempat di Dusun Bontoa, Desa Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Kamis (4/8).

Kelompok tani Butta-butta di Kabupaten Takalar merasakan betul manfaat dari implementasi teknologi CSA pada Program SIMURP.

CSA SIMURP memberikan pengetahuan yang mendalam seputar cara bertani yang ideal di tengah kondisi cuaca seperti sekarang.

"Kami berharap pertemuan kemarin menguatkan teman-teman kami untuk lebih baik, dalam menerapkan teknologi CSA SIMURP," ujar salah seorang anggota Kelompok Tani Butta-butta Daeng Lau.

Daeng Lau merasa bersyukur atas terlaksananya kegiatan pertemuan penerapan teknologi CSA SIMURP.

"Kami sangat berterima kasih karena telah dilaksanakan pertemuan di Poktan Butta-butta sehingga banyak ilmu baru yang bisa diterapkan. Misalnya, pertanaman khususnya tanaman padi. Mudah-mudahan dapat terus meningkatkan produktivitas," tuturnya.

Daeng Lau menambahkan jika teknologi CSA yang sudah diterapkan pada kelompoknya, antara lain penggunaan benih unggul benih berumur genjah dan tahan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), teknologi budi daya jajar legowo, pengendalian OPT terpadu ramah lingkungan dengan menggunakan pestisida nabati dan pemupukan berimbang.

"Untuk menghemat air, kami juga sudah mulai menggunakan AWD," ujarnya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa SMP Tewas Ditusuk di Sekolah, Pelakunya Tak Ada yang Menyangka


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler