Penerbangan Lumpuh Total, Begini Kondisi Bandara di Praya

Selasa, 02 Agustus 2016 – 07:48 WIB
MENUMPUK: Para penumpang di LIA di Praya, Lombok Tengah yang menumpuk di ruang check in, kemarin (1/8). Foto: Dedy/Lombok Post

jpnn.com - PRAYA – Aktivitas anak Gunung Rinjani (Gunung Baru Jari) mulai ngeri. Dampaknya, pelayanan penerbangan di Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah (Loteng), NTB, lumpuh total. 

Penutupan penerbangan diberlakukan, karena abu vulkanik mengarah tepat di atas wilayah udara bandara. Kebijakan itu dijalankan, kemarin (1/8) pukul 16.15 Wita, hingga hari ini (Selasa) pukul 10.00 Wita. 

BACA JUGA: Bayi 2 Tahun Itu Hanyut usai Tantenya Terkena 2 Panah Musuh

“Ada 12 penerbangan keberangkatan domestik dan internasional yang terpaksa membatalkan penerbangannya. Ditambah 15 penerbangan kedatangan,” kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura I (AP) LIA I Gusti Ngurah Ardita, saat memantau situasi penerbangan di bandara.

Keputusan itu diambil, kata Ardita, setelah otoritas bandara menggelar rapat mendadak bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) LIA-NTB, serta informasi yang diterima dari Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin Australia dan RGB citra satelit cuaca Himawari Jepang.

BACA JUGA: Cihuy, Pasukan Kuning Dapat Bonus

Peserta rapat pun sepakat menutup sementara pelayanan penerbangan dari dan tujuan LIA . Pelayanan kembali dibuka, setelah ada perubahan cuaca dan keputusan rapat selanjutnya.

“Abu vulkanik anak Gunung Rinjani sudah mengarah tepat di atas bandara. Sehingga, sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan,” kata Ardita.

BACA JUGA: Bengawan Solo, Riwayatmu Kini..

Para penumpang yang sudah membeli tiket, kata Ardita diminta untuk melakukan koordinasi dan komunikasi, dengan masing-masing maskapai penerbangan. Harapannya, maskapai bisa mengembalikan uang tiket secara utuh, atau merubah jadwal penerbangan pada hari berikutnya..

Informasi yang didapat Lombok Post (Jawa Pos Group), 12 maskapai penerbangan keberangkatan yang mengalami lumpuh total tersebut meliputi, Garuda GA437 tujuan Denpasar dengan jumlah penumpang sebanyak 160 orang, GA441 tujuan Jakarta dengan jumlah penumpang 150 orang.

Kemudian, penerbangan Lion Air JT955 tujuan Denpasar dengan jumlah penumpang 215 orang, Wings Air IW1963 tujuan Denpasar 70 penumpang, IW1882 tujuan Sumbawa 72 penumpang. Lalu, Lion Air JT841 tujuan Makassar dengan jumlah penumpang 209 orang dan Batik Air ID6558 tujuan Jakarta dengan jumlah penumpang 215 orang.

Lalu, Lion Air JT655 tujuan Jakarta 214 orang penumpang, Citilink QG661 tujuan Surabaya 178 penumpang dan Citilink QG961 tujuan Jakarta 169 penumpang. 

Selanjutnya, dua penerbangan keberangkatan internasional Air Asia AK309 tujuan Kuala Lumpur 170 penumpang dan SilkAir tujuan Singapura sebanyak 130 penumpang.

Total penumpang dari 12 penerbangan tersebut mencapai 1.952 orang. “Kita berharap dan berdoa, situasi seperti ini tidak sampai berhari-hari. Apalagi, kita sedang menghadapi MTQ tingkat nasional,” kata Ardita.

Pantauan Lombok Post, para penumpang keberangkatan di area terminal dan ruang check in, membludak. Mereka masing-masing melakukan klaim atas tiket yang dibeli. Asri satu dari sekian ribu penumpang, yang merasakan situasi penerbangan yang mengalami lumpuh total.

“Kebetulan saya ingin ke Makassar, berangkat pukul 16.55 Wita. Tapi, dengan kejadian ini, saya terpaksa kembali ke rumah keluarga di Mataram,” kata Asri  salah seorang penumpang sembari menggendong anaknya.

Ia berharap, besok (Selasa, hari ini) penerbangan di LIA kembali normal. Jika tidak, ia terpaksa akan menggunakan jalur darat menuju Pelabuhan Lembar Lombok Barat, kemudian berangkat melalui bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali, menuju Makassar. “Tapi, mudah-mudahan tidak seperti itu,” katanya.

Sementara itu, forecaster BMKG LIA-NTB Maria Karin mengatakan, terhitung pukul 15.30 Wita, arah angin diatas udara mengarah ke selatan atau tepat diatas bandara, dengan kecepatan 15-30 knot atau 40 kilometer (KM) per jam. Atas dasar itu, BMKG pun langsung berkoordinasi dengan VAAC dan Himawari, lalu menyampaikan hasil pengamatan ke otoritas bandara dan Kementerian Perhubungan. 

“Arah angin, sangat mempengaruhi penerbangan ditutup sementara atau normal kembali. Kami terus melakukan pengamatan,” katanya, terpisah.(dss/r3/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatim Andalkan Pertamina Hulu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler