jpnn.com - BANYUWANGI - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia membuka rute Surabaya-Banyuwangi mulai April 2013. Rute tersebut akan ditempuh dengan pesawat ATR72-600. Pembukaan rute itu ditandai dengan "ferry flight" Garuda Indonesia Explore dari Jakarta menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Kamis (2/1). Ikut dalam "ferry flight" tersebut Direktur Garuda Indonesia Erik Meijer dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Masuknya Garuda Indoonesia ke Banyuwangi semakin mempermudah aksesibilitas. Berarti ada dua maskapai yang terbang reguler, yaitu Wings Air dan Garuda Indonesia. Aksesibilitas ini penting untuk mengundang wisatawan dan investor, sehingga ekonomi lokal bergerak," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
BACA JUGA: Harga Karet Terus Melorot
Anas mengatakan, aksesibilitas adalah kunci untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. "Makin banyak maskapai yang masuk Banyuwangi ini juga menunjukkan ekonomi daerah kami bergerak maju, ditopang sektor agribisnis, pariwisata, dan industri," tuturnya.
Direktur Garuda Indonesia, Erik Meijer, pihaknya telah melakukan kajian pasar terhadap pasar rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi. Hasil kajian menunjukkan, prospek pasar rute tersebut sangat menjanjikan.
BACA JUGA: Jalan Rusak Ditanami Pohon
"Pasar rute Surabaya-Banyuwangi menjanjikan, baik untuk segmen pebisnis maupun wisatawan. Kami juga melihat penerbangan yang sudah menggarap rute Banyuwangi selalu penuh penumpangnya," kata Erik.
Dari sisi pariwisata, Banyuwangi mempunyai beragam destinasi menarik, seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Pantai Plengkung, Teluk Hijau, hingga perkebunan yang dikonsep agro-tourism. "Saya melihat promosi wisata Banyuwangi masif, sehingga daerah ini kian jadi favorit wisatawan. Karena itu, kami memutuskan menggarap rute Banyuwangi. Kami akan mulai membuka rute ini mulai April 2014," kata Erik.
BACA JUGA: Sekda Pastikan Tidak Ada Titipan
Perkembangan penumpang pesawat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi cukup menjanjikan. Pada 2011, jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi adalah 7.000 orang. Pada 2012 terjadi lonjakan penumpang hingga 24.000 orang. Lalu pada 2013 meningkat menjadi 44.000 orang.
Saat ini terminal Bandara Blimbingsari mempunyai luas 240 meter persegi. Mulai 2014 akan dibangun terminal baru seluas 3.500 meter persegi.
Panjang runway telah diperpanjang menjadi 1.800 meter. Tahun ini, tingkat ketebalan landasan akan ditingkatkan dari 12 PCN (pavement classification number) menjadi 17 PCN sehingga bisa didarati pesawat Boeing 737-200.
"Bandara Blimbingsari mulai tahun ini kami bangun dengan konsep hijau, tanpa AC kecuali di ruang tertentu. Kami tidak ingin meniru kota-kota lain yang membangun bandara besar penuh kaca namun cost-nya tinggi. Kami bikin berkonsep hijau, sehingga orang nyaman. Operasional juga efisien serta membantu terciptanya keberlanjutan lingkungan," ujarnya.
Bandara hijau, kata Anas, juga selaras dengan konsep ekowisata yang dikembangkan Banyuwangi. (eri/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Diserbu Wisatawan
Redaktur : Tim Redaksi