Penerima Paket Sembako Bersaksi di Sidang Korupsi Bansos COVID-19, Ini Kata Mereka

Selasa, 06 April 2021 – 08:45 WIB
Mensos Juliari Batubara menyerahkan bantuan paket sembako untuk 29 LKS di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Para saksi yang hadir dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi Bansos Covid-19 dengan terdakwa Harry Van Sidabukke mengungkapkan manfaat bansos dalam bentuk paket sembako dari Kemensos. Para saksi ini merupakan masyarakat penerima manfaat bansos tersebut.

"Bagi saya yang menerima bansos sangat berterima kasih atas bantuan itu," ujar salah satu saksi Rumiah di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/4).

BACA JUGA: KPK Periksa Agustri Yogasmara dan Sejumlah Pengusaha terkait Suap Bansos Covid-19

Rumiah merupakan ibu rumah tangga yang berasal dari Kelurahan Duku Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Rumiah juga lebih memilih bansos dalam bentuk paket sembako dibandingkan tunai.

"Karena semuanya ada, entah ada minya, entah berasnya, itu sangat membantu," tutur Rumiah.

BACA JUGA: Usut Kasus Suap Bansos Covid-19, KPK Periksa Waketum PAN

Sementara ibu rumah tangga dari Kelurahan Duku Selatan, Koja, Jakarta Utara, Lusia Rahmawati menilai bansos sembako sangat bermanfaat bagi mereka yang terdampak Covid-19. Lusia yang juga merupakan petugas RT itu membantu kelurahan dalam membagikan bansos sembako di lingkungannya.

Dia juga cenderung memilih bansos dalam paket sembako dibandingkan bansos tunai. Sebab, apabila uang tunai, maka duitnya bisa dipakai membeli keperluan sekunder, seperti pulsa dan jajan anak.

BACA JUGA: KPK Duga Ketua Komisi VIII DPR Dapat Jatah Bansos Covid-19 dari Anak Buah Juliari

"Kadang kalau saya habis terima yang bantuannya uang, besok langsung dihabiskan beli anak jajan, beli kuota gitu. Jadi kalau yang berupa sembako, ya, bisa memasak beras, memasak ala kadarnya," jelas Lusia.

Lusia mengeklaim, masyarakat di lingkungannya tidak ada yang mengeluh soal pembagian bansos sembako sejak April hingga Desember 2020. Kecuali pada saat awal-awal karena ada beberapa warga belum masuk daftar penerima manfaat. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler