jpnn.com - JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro datang ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo. Di sana dia melaporka bahwa penerimaan pajak pada triwulan I jauh dari target yang ditargetkan pemerintah. Lantas apa yang menyebabkan penerimaan pajak jauh dari harapan?
Menurut Menkeu ini terjadi karena kurangnya tingkat kepatuhan dari wajib pajak. Dia bahkan mengelak bahwa Ditjen Pajak patut disalahkan dalam anjloknya penerimaan pajak kali ini.
BACA JUGA: Pegawai Dapat Banyak "Vitamin", Ternyata Penerimaan Pajak Jauh dari Target
"Saya kok yakin dengan data informasi yang dimiliki Ditjen Pajak sudah sangat baik dan akurat, maka kita berupaya tahun ini harus menutupi target," imbuh Bambang.
Janji untuk memenuhi target penerimaan pajak itu, ujarnya, sudah disampaikan pada presiden. Terutama dengan menerapkan tahun pembinaan bagi wajib pajak.
BACA JUGA: Investor Asing Garap Listrik di 12 Provinsi
Perolehan pajak pada triwulan I 2015 ini memang disebut sebagai prestasi terburuk dalam lima tahun terakhir. Berdasakan catatan Ditjen Pajak, realisasi setoran pajak dari awal tahun hingga 28 Maret 2015 sebesar Rp 170 triliun. Jumlah ini hanya 13,65 persen dari target tahunan sebesar Rp 1.296 triliun.
Penerimaan pada triwulan I ini jauh di bawah periode sama pada 2014, yang mencapai Rp 264,4 triliun atau 19,2 persen dari target Rp 1.280 triliun.
BACA JUGA: Program Sejuta Rumah Mulai 1 Mei, Ini Kisaran Harganya
Penerimaan yang jauh dari target ini patut disayangkan padahal pemerintah sudah memberikan banyak “vitamin” untuk para pegawai pajak. (flo/jpnn)
Berikut jumlah tunjangan kinerja pegawai pajak per bulan (di luar Gaji pokok dan tunjangan jabatan)
Pejabat Eselon I Rp 117.250.000
Pejabat Eselon II Rp 56,7 juta -Rp 81,9 juta
Fresh Graduate S-1 Rp 8.457.500
Fresh Graduate S-2 Rp 7.673.250
Staf Pelaksana Rp 5,3 juta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan Pertamina Diragukan Bisa Berantas Mafia Migas
Redaktur : Tim Redaksi