jpnn.com, JAKARTA - Cepatnya pergerakan politik terkini memaksa DPP Partai Golkar segera menetapkan capresnyaJika semula parpol warisan Orde Baru itu memberi ancar-ancar setelah pemilu legislatif, sangat mungkin jadwalnya dimajukan
BACA JUGA: Capres Monopoli Parpol Harus Diakhiri
Pertengahan Februari Golkar diperkirakan sudah mengantongi nama capres/cawapres yang akan diusung pada Pilpres Juli 2009."Tak bisa ditunda lebih lama," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono di gedung parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/1)
"Sebab, dinamika politiknya memang sangat cepat,’’ tambah ketua badan pemenangan pemilu (Bappilu) Golkar itu
BACA JUGA: Soksi Yakin, Sultan Tolak Pinangan PDIP
Dia menyatakan, selain aspirasi arus bawah, sejumlah kalangan DPP mulai menginginkan hal yang sama"Dorongan itu sudah makin kuat
BACA JUGA: Jangan Bernafsu Vonis Sultan
Ini wajar karena memang perkembangan (politiknya) bukan lagi hitungan bulan, tapi sudah hari,’’ tandas AgungSaat Rakernas IV Golkar Oktober 2008, telah diinventarisasi tujuh nama calon kandidat yang akan diusung Golkar sebagai capres/cawapresNamun, nama-nama yang dijaring tersebut belum ditetapkan oleh DPP, karena masih sebatas hasil penyampaian aspirasi seluruh DPD yang hadir saat ituDPP malah memutuskan bahwa penetapan capres/cawapres baru dilakukan usai pemilu legislatif
Tujuh nama itu adalah Jusuf Kalla, Agung Laksono, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Fadel Muhammad, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Surya Paloh’’Siapa yang akan dipilih di antara mereka, kita lihat saja,’’ ujar Agung berdiplomasi
Bagaimana bakal capres Golkar yang diminati partai lain untuk diusung jadi cawapres? Seperti diberitakan, Sri Sultan dan Surya Paloh masuk dalam daftar bakal cawapres PDI Perjuangan"Tentu, kalau sudah diusung partai lain, tak akan ikut diajukan (Golkar) lagi," ujar ketua DPR tersebut.
Namun, Agung menolak kalau digandengnya dua tokoh Golkar itu merupakan upaya PDIP memecah belah partainya’’Saya harap bukan seperti itu (mengadu domba, Red),” tandasnya.
Menurut dia, selama tak memanfaatkan atribut partai, Golkar tak akan melarang kader atau tokohnya dipinang partai lainKarena itu pula, Agung meminta partai juga tak tergesa-gesa mengambil sikap terhadap Sri Sultan”Kalaupun ada sanksi, cukup pencoretan dari daftar capres yang akan diusung Golkar,” ujarnya.
Beberapa waktu sebelumnya, Ketua DPP Bidang Hukum Partai Golkar Muladi sempat menyatakan bahwa Sri Sultan perlu diberi sanksi karena akan diajukan partai lain sebagai bakal capres/cawapresKarena dianggap sudah menyeberang, Sultan diancam dicopot dari jabatan sebagai anggota Dewan Penasihat Partai Golkar.
"Menurut saya tidak begitu tepatSeperti halnya pilkada, banyak kader kita yang diminta partai lain, ya kita persilakan,” pungkas Agung(dyn/mk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamengkubuwono X Dominasi Bursa Cawapres
Redaktur : Tim Redaksi