jpnn.com, JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mempercepat proses penetapan NIP PPPK guru tahap I.
Sampai 1 April, tercatat sebanyak 121.115 PPPK sudah diterbitkan NIP-nya.
BACA JUGA: Dirjen Iwan: 106 Pemda Selesaikan Nomor Induk PPPK Guru Tahap I 2021
BKN juga mencatat, SK PPPK yang sudah dicetak pemerintah daerah baru 34.842.
Artinya, masih ada 86.273 SK PPPK yang belum dicetak.
BACA JUGA: 344 CPNS dan PPPK Terima SK, Rusmadi Wongso Berpesan Begini
"Jadi, kelihatan jelas, ya bahwa BKN tidak memperlambat penetapan NIP PPPK 2021," kata Karo Humas BKN Satya Pratama yang dihubungi JPNN.com, Senin (4/4).
Dia mengungkapkan usulan penetapan NIP PPPK guru tahap 1 yang masuk ke BKN sebanyak 151.208.
BACA JUGA: 367 Guru Honorer Dilantik menjadi PPPK, Hamudin: Saya Bersyukur, Penghasilan Bertambah
BKN sudah menerbitkan 80 persen lebih atau 121.115 NIP PPPK.
Sesuai aturan, kata dia, ketika NIP PPPK sudah diterbitkan BKN, masing-masing instansi daerah harus mencetak SK PPPK dalam waktu maksimal 30 hari.
"Memang, sih, untuk cetak SK PPPK itu butuh waktu makanya ada deadline maksimal 30 hari,' ujarnya.
Satya kembali menyatakan BKN akan memproses penetapan NIP PPPK ketika sudah diusulkan.
Sementara, dari 173.417 calon PPPK guru tahap 1 yang mengisi daftar riwayat hidup (DRH), baru 151.208 diusulkan pemda.
Jadi, kata dia, masih ada 22.209 calon PPPK guru tahap 1 yang belum diusulkan pemda.
Dengan demikian, bila ada calon PPPK guru yang bertanya-tanya mengapa NIP belum terbit, Satya menyarankan untuk mengecek kepada pemda masing-masing apakah sudah mengusulkan atau tidak.
"Tidak akan mungkin BKN lama-lamain. Kalau tidak ada usulan masuk, bagaimana BKN bisa memproses," ucapnya.
Selain itu, terungkap juga sebanyak 104 calon PPPK guru tahap 1 yang mengundurkan diri.
Terdapat juga 105 statusnya BTL atau berkas tidak lengkap dan 18 tidak memenuhi syarat (TMS).
Diketahui, sampai 1 April, BKN telah menetapkan 97.381 NIP CPNS 2021, 121.115 NIP PPPK guru tahap 1, 27.338 NIP PPPK guru tahap 2 dan 11.434 NIP PPPK nonguru. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad