jpnn.com - JAKARTA - Pengacara Jessica Kumala, Yudi Wibowo Sukinto, mengatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti telah memaksa kliennya itu untuk mengaku telah membunuh sabahatnya, Mirna Wayan Salihin.
Yudi juga mengatakan, Jessica selama ditahan polisi merasa tertekan lantaran kerap dipaksa mengaku sebagai pelaku pembunuhan itu.
BACA JUGA: Pihak Jessica Merasa Dicurangi, Jubir Polda: Ini Perang Intelektual
"Sampai dibawa ke ruang kerja Krishna. Suruh ngaku. Diperiksa suruh ngaku. Ada saksinya," kata dia saat dihubungi, Senin, (1/2).
Menurut Yudi, apabila Jessica mengaku, Krishna berjanji akan memberi keringanan hukuman penjara. Ya, Jessica disangkakan oleh penyidik dengan pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara seumur hidup.
BACA JUGA: Jessica Bantah sebagai Pelaku tapi kok Mengangguk
"Kalau ngaku hukumannya ringan. Kalau tidak mengaku hukumannya berat, 20 tahun atau hukuman mati bilang gitu (Krishna)," terangnya.
Yudi lantas menyayangkan sikap Krishna yang menekan kliennya tersebut. Menurut dia, semua orang bisa jadi tersangka apabila diperlakukan seperti itu.
BACA JUGA: Di Mana Suami Wayan Mirna?
Menurut Yudi, polisi hingga saat ini tidak memiliki barang bukti untuk menetapkan Jessica sebagai tersangka. Menurut dia, polisi sudah tidak menggunakan azas praduga tak bersalah dalam menangani perkara ini.
"Demi Allah (Jessica) tidak berbuat apa-apa. Ini kalau Krishna menuduh terus. suudzon itu," jelasnya.
Polisi menetapkan Jessica sebagai tersangka pembunuhan Mirna pada Sabtu (30/1) malam. Saat penetapan tersangka itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal berjanji akan merilis kasus ini pada Minggu, (31/1).
Senin, (1/2) Iqbal mengatakan pihaknya belum mau merilis kasus yang mendapat sorotan publik itu. Sebab, menurut dia, penyidik tengah menyelesaikan berkas untuk menjerat Jessica sebagai tersangka pembunuh Mirna.
"Saat ini kami fokus menyelesaikan berkas perkara dan penguatan alat bukti," kata Iqbal, Senin, (1/2). (Mg4/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Penjualan Jadi Perhatian Dunia dan PBB
Redaktur : Tim Redaksi