Pengacara Dikepruk Kepalanya Pakai Botol

Kamis, 08 Februari 2018 – 00:12 WIB
Korban melapor ke kantor polisi. Foto ilustrasi: dokumen jpnn

jpnn.com, BANYUWANGI - Eny Setiawati, 37, seorang pengacara, kepalanya dikepruk pakai botol oleh perempuan bernama Hadiah, di Mapolres Banyuwangi, Jatim, Selasa lalu (6/2).

Advokat asal Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi itu langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.

BACA JUGA: Bupati Anas Buka Rahasia Keberhasilan Pariwisata Banyuwangi

Peristiwa itu terjadi saat Eny sedang menunggu kliennya dalam pendampingan permasalahan hukum di lorong Satuan Sabhara Polres Banyuwangi.

Dia tiba-tiba didatangi seorang wanita yang kemudian menghampirinya dan langsung memukul kepalanya dengan botol beling.

BACA JUGA: Lagi! Dapat Nilai A, SAKIP Banyuwangi Terbaik di Indonesia

”Saya duduk, tiba-tiba wanita itu memukul kepala saya dengan botol. Kepala saya berdarah. Saya juga tidak kenal dengan wanita itu,” ujar Eny

Usai dipukul, dia langsung berdiri meminta pertolongan. Anggota Polres Banyuwangi yang berada di ruang lobi langsung mengusir wanita yang mengenakan pakaian berwarna biru dongker tersebut.

BACA JUGA: Pelajar Tak Mampu di Banyuwangi Dapat Tabungan dan Uang Saku

Dia juga menyayangkan minimnya pengamanan di mapolres Banyuwangi yang dinilai kurang steril.

”Saya tidak terima. Ini Polres bagaimana pengamanannya? Saya dipukul sampai berdarah. Tanpa alasan apa pun, gedung Mapolres seharusnya aman dan steril. Bagaimana jika orang ini bawa senjata tajam. Apa tidak melayang nyawa saya,” keluh Eny.

Seketika itu, Eny langsung pergi ke Rumah Sakit Yasmin untuk mendapatkan perawatan medis. Kepala sebelah kirinya mendapatkan luka jahitan hingga harus diperban.

Usai melakukan visum dan mengobati luka di kepala, dia juga langsung melaporkan peristiwa itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Banyuwangi.

”Saya dua hari ini sudah melihat perempuan itu berkeliaran di Mapolres Banyuwangi. Semestinya anggota Polres bisa menanyakan perihal maksud dan kedatangan orang tersebut,” jelas Eny.

Karena geram atas peristiwa itu, Eny yang sempat merekam peristiwa itu dengan smartphone dan langsung mengunggah ke media sosial. Video dugaan penganiayaan yang diunggah oleh akun Eny Laros Setyowati itu menjadi viral.

Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik itu, pemilik akun terlihat marah dengan seorang wanita. Di sana juga terlihat beberapa aparat kepolisian menghalangi seorang wanita tak dikenal yang diduga melakukan pemukulan terhadap Eny.

Dalam video itu juga terlihat aparat kepolisian mengusir orang yang melakukan pemukulan terhadap Eni.

Meski diusir, wanita yang belakangan diketahui bernama Hadiah, 50, warga Kecamatan Rogojampi itu kemudian melontarkan kata-kata menantang, untuk berduel dengan Eni.

Di akhir video, Eny membuka hijab yang dipakainya dan menunjukkan kepalanya yang berdarah.

Peristiwa dugaan penganiayaan yang terjadi di Mapolres Banyuwangi itu juga sangat disayangkan sejumlah pengacara.

Mohammad salah seorang rekan pengacara Eny mengaku sangat prihatin atas kejadian itu. ”Dengan kejadian ini, saya sangat prihatin. Semestinya area Mapolres Banyuwangi harus steril,” ujar pengacara asal Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi itu.

Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut dari anggotanya.

Orang yang melakukan pemukulan tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan. ”Kami sulit juga deteksi setiap orang yang masuk Polres waras atau tidak,” katanya.

Apalagi, orang yang diduga pelaku pemukulan tersebut juga berpakaian rapi, dan sopan saat datang ke Mapolres. Siapa sangka jika orang itu mengalami gangguan mental. Namun demikian, atas peristiwa itu, pihaknya akan tetap profesional.

”Kami akan bawa pelaku ini ke psikiater untuk memastikan apakah benar mengalami gangguan jiwa atu tidak,” jelasnya.

Kasatreskrim Polres AKP Sodik Efendi menambahkan, laporan dari korban Eny akan tetap ditindaklanjuti dengan memeriksa pelaku ke psikiater di rumah sakit jiwa di Licin.

”Sementara tidak kami lakukan penahanan terhadap pelaku. Namun, kami tetap profesional dengan memeriksakan kejiwaan pelaku tersebut,” kata Sodik. (ddy/aif/c1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mbak Puti Ingin Adopsi Kesuksesan Inovasi Anas di Banyuwangi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler