Pengadaan Pesawat Tempur KFX-IFX, Indonesia Berkomitmen Tetap Bekerja Sama dengan Korsel

Selasa, 14 November 2023 – 07:33 WIB
Direktur Teknologi dan Pertahanan Kemenhan RI Marsma Dedy Laksmono dalam workshop keempat “Indonesia Next Generation Journalist Network in Korea”, kerja sama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation. Foto: dokumentasi FPCI

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Teknologi dan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Marsma Dedy Laksmono mengatakan Indonesia berkomitmen tetap bekerja sama dengan Korea Selatan (Korsel) dalam memasok pesawat tempur KFX-IFX.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia harus terus melanjutkan kerja sama dengan negara Ginseng itu siapa pun pemimpin negara ke depan.

BACA JUGA: Pembelian Jet Tempur Bekas Disorot, Mengapa Dulu Gratis Sekarang Tidak?

Hal tersebut diungkapkannya dalam workshop keempat “Indonesia Next Generation Journalist Network in Korea” yang merupakan kerja sama antara Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation.

“Ini adalah kerja sama antarnegara dan program prioritas nasional. Kalau program negara itu kan siapa pun pemerintahnya harus tetap melanjutkan,” ucap Dedy, Jumat (27/11) lalu.

BACA JUGA: Rakit Pesawat Tempur KFX-IFX, Indonesia dan Korsel Tak Ingin Bergantung pada Negara Lain

Menurut Dedy, Indonesia juga bakal melunasi pembiayaan pengembangan jet tempur KF-21 Boramae atau Korea Fighter X (KFX) dan Indonesia Fighter X (IFX).

Proyek pengembangan tersebut diketahui bernilai 8,8 triliun won atau sekitar Rp 100 triliun.

BACA JUGA: Komnas HAM Diminta Selidiki Omongan Budiman Sudjatmiko soal Pengakuan Prabowo

Kewajiban pembayaran yang ditanggung oleh pemerintah Indonesia sebesar 20 persen, Korea Selatan sebesar 60 persen, dan Korea Aerospace Industries (KAI) 20 persen.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kata Dedy, menjadi hambatan pembayaran yang mencapai sekitar Rp 14 triliun itu.

“Ini sangat berat. Dari Korea mereka mau tahun 2026, kita harus menyelesaikan cost share sekitar hampir 14 miliar US Dolar,” kata dia.

Bila hanya diberikan waktu 2 tahun lagi, artinya pada 2025 Indonesia harus mengalokasikan anggaran 7 miliar US Dolar.

Pada kenyataannya, Kementerian Pertahanan hanya bisa mengalokasikan sekitar Rp 1,5 triliun atau 95,58 juta US Dolar setiap tahun untuk kontribusi pada pengembangan jet tempur KFX/IFX. (mcr4/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler