jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PSI Tsamara Amany angkat suara terkait isu kursi ketua DPR RI akan diisi oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Menurut Tsamara, pihaknya tidak memiliki hak untuk mengomentari isu tersebut.
"Kalau kami di PSI harus jujur, tidak punya kuasa menentukan siapa pimpinan DPR. Saya kira sebagai parpol yang tidak sampai ambang batas empat persen, kami enggak layak bicara siapa pimpinan DPR," kata Tsamara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
BACA JUGA: Ketum PSI Raih Suara Terbanyak di Dapil DKI Jakarta III
Tsamara menjelaskan, UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) sudah mengamanatkan partai pemenang pemilu yang berhak menentukan ketua parlemen. Karena itu, Tsamara melihat yang punya kewenangan menentukan adalah PDI Perjuangan.
(Bacalah: Eggi Sudjana Ditangkap, Tsamara PSI Bilang Begini)
BACA JUGA: PDIP Yakin Pemerintahan Jokowi - Maruf Bakal Didukung Penuh Parlemen
Saat disinggung apakah PSI sepakat dengan sosok Menko PMK itu, Tsamara mengaku PSI belum mendiskusikannya secara internal. "Sekarang ini belum ada pembicaraan seperti itu. Namun, saya kira masalah itu lebih layak ditanyakan kepada parpol di DPR, terutama PDIP, siapa sosok yang mereka usulkan," jelas Tsamara.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyebut bahwa Puan Maharani berpeluang besar menjadi ketua DPR RI di periode 2019 - 2024.
BACA JUGA: Eggi Sudjana Ditangkap, Tsamara PSI Bilang Begini
Sejumlah alasan membuat Puan berpeluang menjadi ketua DPR RI, di antaranya pengalaman dan raihan suara terbanyak dibanding kader PDI Perjuangan lainnya.
"Perolehan suara Puan dalam Pileg 2019 ini memecahkan rekor perolehan tertinggi yaitu di atas 420 ribu suara," kata Basarah saat dihubungi, Selasa (14/5). (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Puan soal Tuduhan Rachmawati kepada Megawati
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga