Pengakuan Pelaku soal Pendapatan dari Menyebar Hoaks

Jumat, 09 Maret 2018 – 06:56 WIB
Uang dolar AS. Ilustrasi Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim kembali menangkap seorang produsen ujaran kebencian dan hoaks berinisial KB, Kamis (8/3).

Dalam beraksi, dia telah meretas seribu akun Facebook milik orang lain dan membuat puluhan situs abal-abal.

BACA JUGA: Pria Ini Serang Megawati Hingga Habib Rizieq di Medsos

Kasubdit I Dittipid Siber Bareskrim Kombespol Irwan Anwar menjelaskan, KB ini ditangkap Rabu malam pukul 23.00 di Cakung, Jakarta Timur.

Penyebar hoaks ini merupakan lulusan jurusan teknik informatika. ”Dia memang sengaja memproduksi hoaks dan ujaran kebencian,” tuturnya.

BACA JUGA: Penyebar Hoaks Itu Ternyata Sarjana IT

Cara kerja KB ini cukup unik, dengan membuat puluhan situs yang namanya mirip dengan nama media mainstream.

Seperti, detiik.blogspot.com, Tempoo.blogspot.com dan sebagainya. ”Situs ini untuk memuat berbagai konten yang telah dibuatnya,” paparnya.

BACA JUGA: Polri Temukan 10 Akun Penyebar Hoaks dalam Sehari

Lalu, ada lebih dari seribu akun FB yang telah diretas olehnya. Akun FB itu digunakan untuk mendistribusikan ujaran kebencian yang telah dimuat di situs abal-abal buatannya sendiri.

”Dia menggunakan kemampuan yang didapatkan dari bangku kuliah untuk melakukannya,” terangnya.

Dari ribuan ujaran kebencian yang dibuatnya, diketahui banyak tokoh yang telah diserang, seperti Habib Rizieq, Megawati, Prabowo dan KH Said Aqil Siradj.

”Ujaran kebencian juga menyerang agama, saya tidak perlu sebutkan karena terlalu sensitif,” terangnya di kantor Dittipid Siber Bareskrim di Cideng, Tanah Abang, Jakarta.

Dalam pemeriksaan, KB ini mengaku bahwa apa yang dilakukannya itu karena sakit hati.

Hal itu diakibatkan pelaku merasa agamanya telah disudutkan. ”Dia telah beroperasi selama setahun lebih,” ungkapnya.

Apakah profesi pelaku? Irwan menjelaskan, dalam sehari-hari dia menjaga warnet. Namun, karena keahliannya itu dia mendapatkan banyak uang dari internet.

”Kalau dilihat sisa uangnya di rekening itu masih ada USD 900 atau sekitar 12 jutaan,” paparnya.

Pelaku mendapatkan uang dari pembayaran Google Ad sense dengan berbagai situs yang dibuatnya.

”Kalau untuk pemesannya, saya masih mendalami. Hanya saja baru diketahui uang dari internet itu, kemungkinan lone wolf,” ujarnya.

Saat KB ditanya dari mana uang itu, KB menuturkan bahwa uang itu dari iklan. ”Sehari hanya satu atau dua dollar,” paparnya menunduk sembari menolak pertanyaan lainnya.

Irwan menambahkan, dengan kasus KB ini semua orang bisa belajar untuk lebih hati-hati dalam menjaga akunnya.

Salah satunya, dengan membuat password yang lebih sulit. ”Jangan nama dan tanggal lahir,” paparnya. (idr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MCA Terbongkar, Ini Instruksi Presiden Jokowi ke Kapolri


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler