Pengakuan PT MIA Beli Peledak dari Mabes Polri

Selasa, 15 Agustus 2023 – 11:48 WIB
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Teguh Widodo (kanan). Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.com

jpnn.com, PEKANBARU - Ditreskrimsus Polda Riau akan memanggil pihak PT Manunggal Inti Artamas (MIA) soal pengakuan beli peledak dari Mabes Polri.

“Akan kami panggil (pihak PT MIA, red) untuk diklarifikasi terkait pernyataan tersebut (PT MIA membeli peledak dari Mabes Polri, red),” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Riau Kombes Teguh Widodo saat dikonfirmasi JPNN.com, Selasa (15/8).

BACA JUGA: Gempa di Kuansing Diduga Ulah Aktivitas Tambang, Polda Riau Turunkan Tim

Teguh mengatakan sudah menurunkan tim untuk mendalami dugaan penyebab gempa di Kuansing gegara ledakan dinamit pada tambang batu bara PT Manunggal Inti Artamas (MIA).

Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan dan koordinasi dengan BMKG, sejauh ini penyebab gempa masih karena pergeseran lempeng bumi di wilayah Kuansing.

BACA JUGA: Mahasiswa Menduga Gempa di Kuansing Gegara Ledakan Dinamit Tambang Batu Bara, Singgung Mabes Polri

“BMKG Padang Panjan telah menerbitkan pernyataan resmi dari menjelaskan bahwa pada tanggal 4 Agustus 2023 sekitar pukul 16.15 - 19.00 WIB terjadi dua kali gempa bumi alami yg disebabkan aktifitas sesar lokal dengan kekuatan 3-4 SR,” jelas Kombes Teguh.

Namun, pihaknya masih akan mendalami apakah pergeseran lempeng bumi itu ada kaitannya dengan aktivitas tambang PT MIA di Kuansing.

BACA JUGA: Penyebab 30 Kapal Terbakar di Pelabuhan Jongor Tegal

“Mengacu hasil BMKG saat itu memang terjadi pergeseran lempeng bumi di Kuansing yang menjadi titik koordinat sumber gempa,” katanya.

Sebelumnya, Aliansi mahasiswa peduli hukum (Ampuh) Kuansing, menduga penyebab gempa tektonik, Jumat 4 Agustus 2023, akibat ledakan bom pada tambang batu bara PT Manunggal Inti Artamas (MIA).

Koordinator lapangan (Korlap) Ampuh Kuansing Noverman Melayu mengatakan pihaknya mencurigai aktivitas tambang PT MIA di Kabupaten Kuansing, yang menyebabkan gempa tektonik beberapa waktu lalu.

“Dari beberapa data dan hasil penelusuran kami. Gempa tersebut diduga dari ledakan dinamit PT MIA,” kata Noverman saat dikonfirmasi JPNN.com, Selasa (15/8).

Noverman menjelaskan bahwa dugaan tersebut juga berdasarkan pengakuan pihak PT MIA kepada publik beberapa waktu lalu.

“Pihak PT MIA juga sudah mengakui kalau meledakan dinamit di lokasi tambang 70 titik dalam sehari. Mereka juga menyebut membeli bahan peledak dari Mabes Polri, itu harus dipertanggungjawabkan pengakuannya,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Noverman mengatakan akan melakukan aksi demo. Sebab, akibat gempa yang terjadi ada beberapa rumah warga yang mengalami kerusakan.

“Cabut izin PT MIA karena diduga telah menyebabkan gempa bumi di Kuansing. Kami juga akan mendesak PT MIA untuk segera memberikan uang ganti rugi kepada para pemilik rumah yang rusak karena terdampak gempa bumi yang diduga disebabkan oleh ledakan dinamit PT MIA,” katanya.

Noverman menambahkan pihaknya juga akan meminta Mabes Polri mengklarifikasi pengakuan PT MIA yang menyebut membeli bahan peledak dari Mabes Polri.

“Pada aksi nanti kami juga akan minta klarifikasi Mabes Polri sesuai isi pernyataan PT MIA mendapatkan dinamit dari Mabes Polri. Serta meminta Kejagung untuk menyelidiki dugaan PT MIA yang beroperasi di luar IUP serta meminta PT MIA segera mengganti kerusakan rumah warga akibat gempa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Teknik Tambang PT MIA Aries saat dikonfirmasi JPNN.com sejak Senin (14/8) hingga hari ini belum memberikan jawaban. (mcr36/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lelaki Ini Tak Bisa Menahan Nafsu Melihat Wanita Bule Berpakaian Seksi


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler