jpnn.com - DEPOK - Tersangka pembunuhan Rifki Aziz Ramadhan (22) menyesal telah menghabisi nyawa ibu kandungnya Sri Widiastuti (43 tahun) di Jalan Takong, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
Rifki juga melukai ayahnya Bakti Ajis Munir (49 tahun).
BACA JUGA: Gegara Makanan Anak Bunuh Ibu Kandung di Kudus
"Saya sakit hati, benci. Setiap hari menangis, tetapi harus pura-pura kuat,” kata Rifki pada Jumat (11/8), seperti dilaporkan awak JPNN Jabar.
"Namun, saya menyesal atas apa yang sudah saya lakukan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Biadab, Pengakuan Anak Bunuh Ibu
Dia lalu mengaku sering dimarahi kedua orang tuanya.
Itulah yang membuat di hatinya ada dendam dan sakit hati.
BACA JUGA: Baliho 2024 Setia Bersama Prabowo Terpasang, Memikat Dukungan Warga di Depok
"Dari SMP (sering dimarahi),” tuturnya.
Rifki bilang setiap orang tuanya ada masalah, selalu dilampiaskan kepada dirinya.
"Apa pun yang terjadi di antara mereka (orang tua saya) selalu dilampiaskan kepada saya," katanya.
Dia meminta maaf kepada ibu dan bapaknya, karena tidak bisa mengontrol emosi hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Terutama kepada ibu saya, saya sangat menyesal atas apa yang sudah saya lakukan kepada ibu saya," katanya.
"Lalu kepada ayah saya, saya juga minta maaf, maafkan saya, saya tidak bisa membendung emosi saya. Saya tidak bisa menahan rasa jengkel saya,” katanya.
Rifki telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (10/8) sekitar pukul 09.30 WIB.
"Pelaku membunuh Saudari Sri Widiastuti. Saat itu korban sedang duduk di meja makan, kemudian pelaku menusuk menggunakan pisau pada bagian leher, dada, paha,” ujarnya.
Sekitar 15 menit kemudian, pelaku melihat saksi korban, yakni Bakti Ajis Munir yang merupakan ayah kandungnya sendiri.
"Saat itu pelaku langsung membacok korban (ayah). Korban sempat dimasukkan ke dalam kamar dan dikunci, di situlah terjadi pergulatan dan tersangka mencoba mambacok korban kembali,” kata Pak Kapolsek.
Di dalam kamar, korban mencoba berteriak meminta tolong, hingga akhirnya datang masyarakat sekitar untuk membantu.
“Masyarakat yang datang mendobrak paksa pintu kamar yang terkunci. Warga langsung mengamankan tersangka dan korban yang kemudian langsung dibawa ke rumah sakit,” tuturnya. (mcr19/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Lutviatul Fauziah