Pengakuan Suami Mutilasi Istri, Bukan Hanya soal Minta Mobil

Jumat, 15 Desember 2017 – 00:23 WIB
Polisi berjaga di rumah kontrakan pelaku. Foto: Aef Saepulloh/Pasundan Ekspress/JPNN.com

jpnn.com, KARAWANG - Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan disertai mutilasi di Dusun Sukamulya, RT 005 RW 002, Pinayungan, Telukjambe Timur, Karawang, Jabar, Senin (4/12).

Pelaku inisial MK,23, mengaku kalap tidak bisa mengontrol emosi saat menghabisi isterinya setelah mendapat penghinaan.

BACA JUGA: Herlina Ditusuk Kekasihnya Pakai Gunting

MK mengaku dia membunuh istrinya Siti Saidah, bukan hanya karena keinginan korban minta mobil. Dia menyebut si istri kerap menghina orang tuanya jika sedang bertengkar.

Cekcok dengan korban yang berakhir dengan pembunuhan disertai mutilasi ini bermula dari permasalahan susu anaknya. Anaknya yang berusia dua tahun dititipkan ke orang tua MK.

BACA JUGA: Satu Penganiaya yang Menewaskan Hezkiel Ditangkap di Bintan

"Awalnya istri saya marah karena susu anak saya diganti dengan susu yang lebih murah dari sebelumnya. Orang tua saya tidak punya uang untuk membeli susu karena saya belum mengirimkan uang ke kampung. Istri saya marah dan menghina orang tua saya. Saat itu saya sudah kalap sudah tidak mikir segala resiko, " kata pelaku, MK, Jumat (14/12).

MK (23) sendiri bekerja sebagai office boy di PT. Grans Kartech ini juga mengaku kalap saat istrinya mencekik lehernya.

BACA JUGA: Sabu-Sabu Tak Sesuai Pesanan, Rusdiyanto Bunuh Teman

Kemudian dia melawan dengan memukul leher korban sebanyak dua kali hingga korban terjatuh dengan keras dan kepalanya membentur lantai.

"Begitu jatuh saya langsung periksa napasnya sudah tidak ada. Istri saya lalu saya taruh di ruang tengah. Dari situ saya bingung mau saya kemanain istri saya karena berat pasti ketahuan orang, " tuturnya.

MK mengaku tidak bisa tidur memikirkan cara membuat jenazah istrinya. Setelah semalaman berfikir akhirnya timbul ide untuk memotong - motong jenazah istrinya.

"Cuma itu cara terbaik untuk membuang Istri saya supaya tidak ketahuan. Saya membeli golok untuk memotong tubuh istri saya dan plastik kresek untuk membungkus potongan tubuh," ungkapnya.

Saat ekspose di Polres Karawang, MK mengaku pertama kali dia memotong kepala, setelah itu kemudian memotong kaki kiri kemudian kaki kanan.

Kemudian, potongan kepala dan kedua kaki di buang di curug Cigentis di hutan Pegunungan Sanggabuana Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru.

"Di sana kan sepi tidak ada orang lewat jadi pasti aman tidak ketahuan, " katanya.

MK juga mengaku menyesal karena tidak bisa kendalikan emosi hingga harus membunuh.

"Sekarang saya menyesal dan memohon maaf kepada orang tua istri saya dan keluarga lainnya. Saya sudah siap menjalani hukuman penjara sebagai hukuman atas perbuatan saya," tuturnya.

Sementara, Wakapolres Karawang, Kompol M Rano Hadianto menyebutkan, MK tidak hanya kesal dengan banyaknya permintaan korban yang salah satunya ingin dibelikan mobil. Tapi juga kesal karena korban kerap menghina orang tua pelaku.

"Pelaku diancam Pasal 340 KUHP tentung pembunuhan berencana ancaman hukumannya mati, seumur hidup atau 20 tahun penjara," kata Rano saat konfersi pers di Mapolres Karawang. (aef/tra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Masih Bingung Kenapa Dibawa ke Kantor Polisi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler