jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kasus pembunuhan seorang suami terhadap istrinya di Dusun Pondok Komak, Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah masih diselidiki polisi.
Meski begitu, banyak keluarga yang tidak menyangka MR, 21, nekat menghabisi nyawa sang istri FS, 19.
BACA JUGA: Terlibat Pembunuhan Berencana, Satu Keluarga di Lombok Tengah Ditangkap Polisi
Sukiani, 28, tetangga dekat korban mengungkap kebiasaan korban sebelum meregang nyawa.
Menurut Sukiani, FS memiliki kepribadian tertutup dan jarang bergaul dengan orang sekitar.
BACA JUGA: 5 Fakta Pembunuhan Berencana di Bandung, Ancaman Apa yang Diterima si Wanita?
Sukiani yang tinggal berdampingan dengan korban menuturkan, FS senang dengan anak kecil.
Bahkan, sebelum tewas terbunuh, FS juga suka menggendong anaknya yang baru berusia tiga tahun.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Berencana Ini Akhirnya Terungkap, 5 Pelaku Ditangkap di Sumedang
"Dia (FS) jarang main, dia orangnya agak tertutup. Tidak seperti kami-kami di sini. Main ke sana ke sini," kata Sukiani kepada JPNN.com Kamis (5/1) ditemui di rumahnya.
Sukiani mengatakan semenjak FS tinggal di rumah mertuanya kurang bergaul di lingkungan rumah suaminya.
"Dia tertutup. Kalau kami panggil ke sini main, baru dia datang," ujarnya.
Sejak menikah pada awal 2021 lalu, FS dan MR belum dikaruniai seorang anak. Sejak menikah, FS tidak pernah kedapatan bertengkar dan melawan suaminya.
Begitu juga dengan mertua atau iparnya, karena memang FS sejak awal dia kenal wanita yang pendiam.
Sukiani pun pada dasarnya sangat menyayangi FS, bahkan, ia menganggap korban sebagai adik perempuannya di lingkungan tersebut.
"Saya anggap dia itu adik saya. Tidak banyak ngomong, cuek sama orang," tambahnya.
Ia pun menyampaikan bahwa FS beberapa waktu yang lalu sempat berwisata ke Danau Biru di Desa Karang Sidemen.
Di sana dia bersama FS ikut berfoto selfie layaknya adik kakak.
"Diajaklah saya selfie. Namun, saya tidak tahu foto itu di mana sekarang. Intinya dia baik, cuek dan pendiam," pungkas Sukiani dengan mata berbinar.(mcr38/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Edi Suryansyah