jpnn.com, BALI - Ratusan pengungsi asal KRB (Kawasan Rawan Bencana) III, Desa Dukuh, Kubu, Karangasem, Bali, yang hanya berjarak 3 kilometer dari Gunung Agung akhirnya memasuki Desa Tembok, Kecamatan Tejakuka, Minggu (26/11).
Mereka tiba sekitar pukul 11 siang, dikawal patwal Polsek Kubu. Total pengungsi yang masuk ke Tembok hingga Minggu siang berjumlah 460 orang.
BACA JUGA: Awas! Debu Gunung Agung Bikin Gatal-Gatal
Pamantauan Bali Express (Jawa Pos Group) di lokasi, sesampai di Tembok, ratusan pengungsi ini menempati gudang milik Dewa Nyoman Kandel, di Dusun Tembok, Desa Tembok. Mereka ditampung di areal seluas 15 are. Lokasi ini pun hanya berjarak 100 meter sebelah barat Kantor Perbekel Desa Tembok.
Nengah Simpen (35) salah seorang pengungsi asal Desa Dukuh mengungkapkan, dirinya sudah bersiap mengungsi sejak pukul 22.00 Wita, Sabtu (25/11) kemarin. Hanya saja dirinya diarahkan mengungsi sementara di lokasi Galian C, Bumi Pasir Mandiri, Kubu, Karangasem.
BACA JUGA: Ayo Ngaku, Siapa Pelaku Tabrak Lari Bocah Yatim Piatu Ini?
"Setelah ada letusan kemarin sore, langsung kami diminta siaga untuk mengungsi. Secepatnya saya kemas-kemas barang. Kami diarahkan menuju Galian C Bumi Pasir Mandiri, di Kubu, setelah itu tadi sekitar jam 10 siang kami langsung diarahkan menuju Tembok" ujarnya Simpen.
Dia menjelaskan, dirinya kemarin sudah melihat asap dan api di puncak Gunung Agung. Apalagi tempat tinggalnya hanya berjarak 3 kilometer dari Gunung Agung. Api yang dilihat Simpen kemungkinan pantulan magma yang masih berada di bawah kawah Gunung Agung.
BACA JUGA: Ada 45 Penerbangan Batal, Ribuan Penumpang Terjebak di Bali
"Posisi tempat saya tinggal jaraknya hanya 3 kilometer dari gunung, makanya terlihat jelas. Asapnya warnanya hitam. Tinggi sekali naik. Ada apinya juga. Petir menyambar," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Dukuh, Gede Sumiarsa yang ditemui di Desa Tembok membeberkan pihaknya sudah menginstruksikan semua warganya untuk mengungsi. Sebanyak 3.100 jiwa siap diungsikan ke Desa Tembok.
"Dukuh Timur kami instruksikan mengungsi sementara di Tulamben. Sedangkan di Dukuh Barat, di Galian C kami arahkan. Tapi sekarang kami arahkan semua warga kami ke Desa Tembok," kata Sumiarsa.
Selama proses evakuasi, pria yang menjabat sebagai Mekel Dukuh sejak 2016, ini menjelaskan kendala yang dihadapi adalah masalah kendaraan. Sehingga pihaknya langsung berkordinasi dengan Polsek Kubu agar dibantu truk pengangkut.
"Kami terkendala kendaraan pengangkut saat proses evakuasi. Kebetulan dibantu sama Polsek Kubu, disediakan sebanyak 4 truk untuk mengangkut pengungsi," bebernya.
Sebanyak 6 Dusun yang ada di Dukuh akhirnya berhasil dievakuasi. Mereka hanya membawa barang seperlunya seperti pakaian dan makanan. Hanya saja ternaknya ditinggalkan di Desa Dukuh
"Warga kami memang sempat panik setelah melihat letusan. Makanya mereka langsung kami arahkan mengungsi, ternaknya juga ada beberapa ditinggalkan. Tetapi kebanyakan warga sudah tidak memiliki ternak sekarang. Karena sudah dijual saat mengungsi pertama," tutupnya. (bx/dik/yes/jpr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Citilink Monitor Perkembangan Gunung Agung Setiap 6 Jam
Redaktur & Reporter : Adek