Pengamat Akui Trauma Akibat Kebrutalan PAM Swakarsa Belum Sembuh

Minggu, 24 Januari 2021 – 19:20 WIB
Komjen Listyo Sigit Prabowo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat keamanan Ridwan Habib menyebut rencana menghidupkan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) oleh calon Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, berpotensi menimbulkan trauma di masyarakat.

Sebagian orang teringat masa awal reformasi ketika berbicara Pam Swakarsa. Ketika itu, kata Ridwan, Pam Swakarsa difungsikan untuk menggebuk kelompok yang kritis ke pemerintah.

BACA JUGA: Kapolri Idham Azis Aktifkan Lagi Pam Swakarsa, Arteria PDIP: Dulu Dipakai untuk Menggebuk Aksi-aksi

"Bahasanya saja yang saya kira menimbulkan traumatik, begitu, ya, menimbulkan trauma. Dahulu Pam Swakarsa, kan, teringat ada orang kumpul-kumpul bawa pentungan terus memukuli demonstran," kata Ridwan dalam diskusi daring, Minggu (24/1).

Menurut Ridwan, Pam Swakarsa yang hendak dihidupkan Komjen Sigit berbeda daripada era sebelum reformasi.

BACA JUGA: Kapolri Aktifkan Kembali Pam Swakarsa, Lemkapi Menilai Begini

Ridwan menjelaskan Pam Swakarsa yang dikehendaki Komjen Sigit bersama Polri yakni memaksimalkan potensi pengamanan yang sudah ada. Seperti satuan pengamanan atau satpam, siskamling di tengah masyarakat hingga forum komunikasi masyarakat polisi (FKPM)

"Itu adalah pemberdayaan dari satuan pengamanan, teman-teman satpam, ada namanya forum komunikasi polisi masyarakat, FKPM itu. Jadi semacam kemitraan, forum kemitraan masyarakat dengan polisi," ujar dia.

BACA JUGA: Mabes Polri Pastikan Pam Swakarsa Era Kapolri Idham Azis Tak Ada Kaitan dengan 1998

Nantinya, kata Ridwan, Pam Swakarsa era Komjen Sigit dan Polri yakni memberikan informasi kepada polisi tentang situasi keamanan di wilayahnya.

"Biasanya teman-teman pakai HT (Handy Talky) dan ini menurut saya bagus, ya, bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan," kata Ridwan.

Di sisi lain, Ketua Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menilai rencana calon Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menghidupkan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) yang diintegrasikan dengan teknologi dan fasilitas, sangat berbahaya.

Terlebih lagi, kata Asfin, diksi mengintegrasikan dengan teknologi yang dimaksud Listyo yakni memberikan akses Pam Swakarsa dengan teknologi Polri.

"Apakah mereka dibuat data base atau bisa mengakses fasilitas teknologi Polri seperti penyadapan dan lainnya. Jika yang kedua ini, artinya mempersenjatai sipil. Jadi abuse of power ini," beber dia. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler