Pengamat Anggap Aneh Janji Prabowo Angkat Semua Honorer jadi PNS

Kamis, 14 Maret 2019 – 00:56 WIB
Koordinator Honorer K2 Indonesia Bhimma saat menyerahkan bukti komitmen dan dukungan kepada Prabowo-Sandi kepada Fadli Zon. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan praktisi pendidikan Indra Charismiadji menuding dua capres yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto tidak punya visi memajukan pendidikan di Indonesia.

Program yang ditawarkan masing-masing capres dan sedang dijalankan petahana lebih pada visi menghabiskan anggaran.

BACA JUGA: Pak Prabowo Harus Belajar Mengontrol Emosi

"Saya kecewa dengan dua capres yang maju dalam Pilpres 2019. Visi misinya ke pendidikan tidak mengena pada akar permasalahan," kata Indra kepada JPNN, Rabu (13/3).

Dia mencontohkan rencana capres petahana yang akan menggelontorkan dana KIP kuliah. Padahal KIP yang dijalankan hampir lima tahun ini tidak ada hasilnya.

BACA JUGA: Survei Internal Cara Kubu Prabowo Menghibur Diri

BACA JUGA: Berita Terbaru terkait Pengumuman Kelulusan PPPK dari Honorer K2

Mutu pendidikan Indonesia justru merosot hingga posisinya di bawah 1,% dibanding zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BACA JUGA: Keluarga Aktivis Korban Penculikan Tak Mau Ada Monster Menang Pilpres

Demikian juga rencana capres petahana yang akan membangun sekolah baru, menambah ruang kelas baru, dan pengadaan sarana prasarana sekolah dinilai tidak bisa meningkatkan angka partisipasi murni (APM) nasional.

Parahnya, program yang jalan tidak diievaluasi keseluruhan sehingga terkesan kebijakan itu berdasarkan pemikiran sesaat capres petahana.

Yang tidak kalah anehnya kata Indra, visi misi capres penantang. Prabowo menjanjikan akan mengangkat seluruh honorer menjadi PNS. Padahal kualitas guru dan tenaga kependidikan honorer di bawah standar.

BACA JUGA: Pernyataan Titi dan Nur soal Dana Iuran Silatnas Honorer K2 dengan Jokowi

"Ini bukan ide yang solutif malah menambah kacau. Bisa dibayangkan bagaimana kualitas anak didik kita kalau diajarkan tenaga pendidik yang kompetensinya rendah," tegasnya.

Bagi Indra, misi Prabowo mengangkat PNS honorer hanya menyenangkan segelintir orang. Namun, merugikan negara karena menggaji orang-orang tidak bermutu. Akibatnya mutu pendidikan di Indonesia akan makin terbelakang. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Korban Penculikan Aktivis 98 Tak Rela Prabowo Jadi Presiden


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler