Pengamat Berharap Pertemuan Puan dan Airlangga Hartarto Makin Produktif

Kamis, 01 September 2022 – 06:50 WIB
Emrus Sihombing. Foto: dok JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dikabarkan akan bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada akhir pekan ini.

Pengamat politik Emrus Sihombing mengapresiasi rencana tersebut.

BACA JUGA: Partai Politik Bisa Mengusung Calon Pemimpin Alternatif yang Mumpuni Jelang Pilpres 2024

Menurut Emrus, pertemuan itu adalah ajang silaturahmi dua negarawan. Keduanya dinilai sebagai sosok dengan karakter politik yang mengutamakan keberagaman, pluralitas, inklusivitas, dan persatuan.

“Rencana pertemuan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto suatu pertemuan negarawan yang memang sama-sama punya garis politik tentang keberagaman dan inklusivitas,” kata Emrus, Rabu (31/8/2022).

BACA JUGA: Pengamat Yakin Pertemuan Puan-Airlangga Tak Akan Berbuah Koalisi

Komunikolog itu juga menganggap keduanya senapas dalam hal menghidupi semangat keindonesiaan dan kenusantaraan.

"Jadi, artinya dua sosok ini sangat homogen dari sudut keindonesiaan dan kenusantaraan kita," ujarnya.

BACA JUGA: Airlangga Terima Kunjungan Petinggi Partai di China, Bahas soal Ini

Emrus mengungkapkan pertemuan Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto akan makin produktif jika menghasilkan kesepakatan politik.

“Saya berpendapat bahwa pertemuan itu bisa lebih produktif, apabila memang ada semacam kesepakatan di panggung belakang ketika mereka bertemu," kata Emrus.

Kesepakatan itu bisa berupa pencanangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), sekaligus kesepakatan untuk berupaya merangkul seluruh kekuatan politik.

“Mudah-mudahan pertemuan mereka ada semacam kesepakatan memasangkan Puan Maharani menjadi calon presiden dan Airlangga menjadi calon wakil presiden Pilpres 2024 dengan catatan merangkul semua kekuatan politik dalam kerja sama politik," ujar Emrus.

Menurut Emrus, pasangan itu adalah pasangan ideal. Puan Maharani bisa memainkan sebagai pemimpin dengan karakter keibuan yang mampu merangkul dan menyamankan seluruh kekuatan politik. Sedangkan Airlangga dinilai punya kemampuan sebagai nakhoda bidang ekonomi.

Hal itu terbukti dengan keberhasilannya dalam penanganan covid-19 sekaligus menjaga kondisi ekonomi Indonesia.

Manuver PDIP

Sementara itu, Direktur Indonesian Political Opinion Deddy Kurniansyah pada Rabu (31/8) menyatakan kunci perubahan peta koalisi, termasuk juga keterusungan tokoh akan bergantung pada PDIP.

“Dengan demikian, koalisi sekarang yang terbentuk tidak akan menemui di titik jenuhnya, artinya mereka tidak akan terkonfirmasi koalisi kalau PDIP belum mengambil keputusan-keputusan elit,“ katanya.

Saat ini menurut Deddy, sebagai partai pemenang pemilu, manuver PDIP sangat ditunggu untuk menentukan bentuk koalisi-koalisi kedepan. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, PPP dan PAN sendiri disebut masih berupa semi komitmen. Keberadaan koalisi koalisi yang ada tergantung pada manuver PDIP.

Namun posisi Partai Golkar dalam koalisi, maupun Airlangga sebagai Ketua Umum sangat positif.

“Ada orientasi kedua, lobi politik para elit. Dengan kiprah dia sebagai Menko, keberhasilan menjaga ekonomi, ini akan mungkin dipahami oleh elite. Sehingga meski elektabilitas masih rendah, namun ada potensi diusung oleh mitra,” tegas Deddy.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler