Pengamat: Harga Tiket Pesawat Bukan Ranah Kemenhub

Kamis, 20 Juni 2019 – 16:45 WIB
Petugas maskapai penerbangan melayani konsumen soal tiket pesawat. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, masalah tarif pesawat bukan merupakan ranah kewenangan Kemenhub.

"Kemenhub tupoksinya mengatur di keselamatan, bukan di tarif. Di tarif hanya mengatur tarif batas atas dan tarif batas bawah, tidak boleh mengatur sub classes,” ujar dia.

BACA JUGA: Maskapai Asing Bukan Jaminan Harga Tiket Pesawat Turun

Agus menambahkan, tarif pesawat ada hitungan dan rumus tersendiri.

BACA JUGA: Menhub Minta AP II Menata Bandara di Kertajati dan Bandung

BACA JUGA: Kemenhub Revitalisasi Terminal Bus Tipe A Giwangan

“Jadi, tarif yang ada saat ini merupakan angka yang pas serta tidak melanggar aturan tarif batas atas yang ditentukan oleh regulator,” katanya.

Dia menambahkan, ekonomi harus diperbaiki terlebih dahulu.

BACA JUGA: Fadli Zon Kritik Pemerintah Minim Kajian Soal Penerbangan

“Dahulu angkutan udara murah karena kebanyakan gunakan diskon,” tambahnya.

Agus menjelaskan, tarif pesawat saat ini mengikuti kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Sebab, hampir sebagian besar pengeluaran maskapai dalam bentuk USD, sedangkan pendapatan dari penjualan tiket dalam bentuk rupiah.

Jika ingin tarif pesawat kembali normal, kata Agus, tidak mau harus menguatkan kembali kurs rupiah.

“Kalau kapan mau turun, paling gampang kursnya turun atau harga avtur ditekan lagi," tambahnya.

Dia juga meminta pemerintah tidak menekan maskapai untuk menekan harga tiket pesawat.

Sebab, jika harga tiket turun, dikhawatirkan maskapai akan memangkas biaya operasional lain yang sangat penting bagi penumpang.

"Jangan dipaksa. Kalau dipaksa terus, semua aspek dipaksa. Nanti keselamatannya bagaimana? Harga tadi sudah termasuk perhitungan untuk check semua, pilot dilatih dan lain-lain," pungkasnya.

Sementara itu, selebritas multitalenta Deddy Corbuzier juga memberikan dukungan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyoal arus mudik Lebaran.

Deddy menyampaikan dukungannya melalui cuitan di akun Twitter miliknya, Rabu (19/6).

Dalam unggahannya, pria yang juga presenter itu mengaku pusing membaca twit tentang menhub.

Budi memang menjadi sasaran tembak ketika harga pesawat membumbung sejak akhir tahun lalu.

Meski demikian, ketika masyarakat menggunakan jalur darat saat mudik, angka kecelakaan turun hingga 60 persen.

Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota di Pulau Jawa maupun Sumatera dan strategi untuk mengurai kemacetan membuat mudik tahun tahun ini berjalan lancar. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Permenhub Nomor 12 Tahun 2019 terkait Ojek Online Diterapkan Minggu Depan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler