BACA JUGA: Wartawan Bodrek Peras Pejabat Pelindo
Tapi indikator tersebut terlalu prematur untuk dijadikan sebuah kesimpulan, karena resikonya terlalu besar," kata Mangindaan di Jakarta, Senin (20/7)."Soal kemungkinan, bisa ya, bisa tidak
Meski demikian, lanjut purnawirawan bintang dua itu, aparat keamanan harus punya nyali untuk meraba seperti apa keberanian negara tetangga dimaksud dalam melakukan aksi teror terhadap Indonesia
BACA JUGA: Jadi Lokasi Wisata Baru
"Selama ini, yang terlibat kan Jamaah Islamiyah (JI) yang memiliki empat wilayah kerja di Indonesia hingga ke luar negeriSelain itu, Mangindaan juga menilai maraknya aksi teror ini bisa disebabkan oleh tiga hal
BACA JUGA: Asing Terlibat Ngebom Marriot
Pertama, lemahnya aparat keamanan dan minimnya perhatian 230 juta penduduk Indonesia terhadap ancaman yang bisa menimpa siapapun, serta kedua, sikap pemerintah yang tidak konsisten dalam memeranginyaSementara faktor lainnya, para teroris dengan jaringannya terus menyempurnakan model-modelnya.Sikap "banci" pemerintah itu, menurut Mangindaan pula, tercermin saat pelaku teror dibebaskan dan dikurangi hukumannya"Tidak ada di dunia ini teroris dikurangi masa hukumannyaMereka harus dikasih hukuman yang seberat-beratnya," tegas Mangindaan.
Bangsa ini, lanjutnya lagi, memang bangsa pemaafNamun oleh kelompok teroris itu justru disalahgunakan"Jalan keluarnya hanya satuHarus ada konsolidasi yang komprehensif mulai dari masyarakat, pemerintah, aparat penegak hukum dan aturan hukumnyaJika tidak, kasus ini akan terus terulang," tegasnya(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Jenazah Teridentifikasi, 13 Masih Dirawat
Redaktur : Tim Redaksi