Pengamat: Indikasi Asing Terlibat Masih Prematur

Senin, 20 Juli 2009 – 19:48 WIB
JAKARTA - Pengamat militer RR Mangindaan mengatakan, asumsi yang mengarah kepada keterlibatan salah satu negara tetangga dalam aksi teror bom di Indonesia, sebaiknya jangan terlalu dipaksakan, meski indikatornya memang ada"Ada memang indikator ke arah itu

BACA JUGA: Wartawan Bodrek Peras Pejabat Pelindo

Tapi indikator tersebut terlalu prematur untuk dijadikan sebuah kesimpulan, karena resikonya terlalu besar," kata Mangindaan di Jakarta, Senin (20/7).

"Soal kemungkinan, bisa ya, bisa tidak
Yang pasti, jelas ada tangan dari luar yang terlibat dalam teror ini, karena salah satu otak dari peledakan bom sebelumnya adalah Nurdin Mohammad Top, warga negara Malaysia yang hingga kini masih buron," tambahnya pula.

Meski demikian, lanjut purnawirawan bintang dua itu, aparat keamanan harus punya nyali untuk meraba seperti apa keberanian negara tetangga dimaksud dalam melakukan aksi teror terhadap Indonesia

BACA JUGA: Jadi Lokasi Wisata Baru

"Selama ini, yang terlibat kan Jamaah Islamiyah (JI) yang memiliki empat wilayah kerja di Indonesia hingga ke luar negeri
Berangkat dari pernyataan politisi bahwa ada jaringan besar yang terlibat, polisi mestinya bisa melihat mereka dibina di mana dan apa kaitannya dengan tertangkapnya warga Malaysia di Cilacap," usulnya.

Selain itu, Mangindaan juga menilai maraknya aksi teror ini bisa disebabkan oleh tiga hal

BACA JUGA: Asing Terlibat Ngebom Marriot

Pertama, lemahnya aparat keamanan dan minimnya perhatian 230 juta penduduk Indonesia terhadap ancaman yang bisa menimpa siapapun, serta kedua, sikap pemerintah yang tidak konsisten dalam memeranginyaSementara faktor lainnya, para teroris dengan jaringannya terus menyempurnakan model-modelnya.

Sikap "banci" pemerintah itu, menurut Mangindaan pula, tercermin saat pelaku teror dibebaskan dan dikurangi hukumannya"Tidak ada di dunia ini teroris dikurangi masa hukumannyaMereka harus dikasih hukuman yang seberat-beratnya," tegas Mangindaan.

Bangsa ini, lanjutnya lagi, memang bangsa pemaafNamun oleh kelompok teroris itu justru disalahgunakan"Jalan keluarnya hanya satuHarus ada konsolidasi yang komprehensif mulai dari masyarakat, pemerintah, aparat penegak hukum dan aturan hukumnyaJika tidak, kasus ini akan terus terulang," tegasnya(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Jenazah Teridentifikasi, 13 Masih Dirawat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler