jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo seperti menaikkan harga BBM, dan pemilihan Jaksa Agung HM Prasetyo berlatar belakang politikus dianggap mengecewakan rakyat.
Menurut Direktur Eksekutif LIMA, Ray Rangkuti, sejumlah kebijakan yang diambil semakin memperjelas bahwa pengaruh partai terhadap Jokowi semakin kuat.
BACA JUGA: Kader Golkar Adu Jotos Ributkan Makanan di Arena Munas
"Ada gejala Jokowi semakin rapat ke partai dan renggang ke rakyat," ungkap Ray ketika dihubungi wartawan Minggu (30/11).
Ray menambahkan, setelah menelan pil pahit dengan kenaikan BBM, kini publik dikecewakan kembali dengan dipilihnya HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung.
BACA JUGA: Pengamat Tak Yakin Dwi Soetjipto Bisa Majukan Pertamina
Ray menganggap, penunjukkan Prasetyo tidak dilakukan secara transparan dan tanpa melibatkan masyarakat untuk menilai.
Seharusnya, Ray menegaskan, Jokowi mengembangkan tradisi untuk meminta masyarakat menilai. Dia mengatakan, transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas harus dipupuk.
BACA JUGA: Ical Ajak Agung Laksono Cs Balik ke Pangkuan Beringin
"Tapi, ini malah ditinggalkan," ujarnya.
Dia mengatakan, meski pemilihan Jaksa Agung merupakan hak prerogatif Presiden, namun proses pemilihan semestinya melibatkan masyarakat untuk menilai rekam jejaknya.
Selain itu, Ray juga menyoroti Jokowi yang tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk melakukan penelusuran calon Jaksa Agung, seperti yang dilakukan Jokowi ketika menyusun Kabinet Kerja.
"Meskipun mutlak prerogatif, tapi tidak serta-merta kemudian Presiden bisa semena-mena, dia juga harus tetap konsultasi ke masyarakat," katanya.
Lebih jauh Ray berharap Jokowi menyadari bahwa dia mulai 'merangkak' memenuhi kepentingan partai dan semakin menjauh dari rakyat. Dia mengingatkan Jokowi agar tidak lupa bahwa rakyat yang mengantarnya menuju kemenangan saat Pilpres 2014.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Beber Persoalan Internal Golkar di Depan Tokoh KMP
Redaktur : Tim Redaksi