jpnn.com, JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tantan Hermansah mengatakan, sistem jaminan sosial di Indonesia harus merata untuk semua kelas masyarakat.
Dia mengkhawatirkan posisi masyarakat kelas menengah ke bawah yang sering terjebak dalam kondisi sulit dan membutuhkan perlindungan lebih.
BACA JUGA: Pengamat Ketenagakerjaan: Pemerintah Harus Perkuat Jaminan Sosial
Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Tantan menekankan perlunya percepatan realisasi skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk memastikan program jaminan sosial lebih merata.
"Skema PBI tidak boleh menunggu lebih lama lagi. Jika dibiarkan, akan ada lebih banyak masyarakat yang jatuh dalam keputusasaan," ujarnya.
BACA JUGA: Ditjen Kebudayaan Dorong Pemenuhan Hak Jaminan Sosial Bagi Pelaku Budaya
Tantan juga mengamati fenomena masyarakat yang berlibur ke objek wisata sebagai ekspresi simbolik dari kelas menengah ke bawah.
Mereka mungkin bisa menikmati momen tersebut, tetapi ketidakpastian masa depan mengancam kesejahteraan mereka.
BACA JUGA: Wamenaker Afriansyah Noor Paparkan Pentingnya jadi Peserta Jaminan Sosial Program JHT
"Penerima Bantuan Iuran harus segera direalisasikan untuk mencegah semakin banyaknya keluarga putus asa," tambahnya.
Dia mengusulkan bahwa skema PBI harus dijangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, yang saat ini mengalami kondisi anomali.
Meskipun secara teori memenuhi syarat untuk masuk dalam kelas menengah, mereka sering kali tidak berbeda jauh dari kelas bawah dalam hal kemampuan ekonomi.
"Program jaminan sosial yang efektif dapat menjadi solusi untuk mengurangi berbagai masalah sosial. Filosofi program ini adalah sebagai jaring pengaman sosial, yang harus hadir untuk membantu masyarakat dalam keadaan darurat," jelas Tantan.
Senada dengan Tantan, Direktur Kebijakan Publik dari lembaga riset Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar, menambahkan bahwa program jaminan sosial perlu diperluas.
Kelas menengah juga membutuhkan dukungan karena mereka rentan terhadap guncangan ekonomi, seperti kenaikan biaya hidup dan pengeluaran kesehatan yang besar.
"Melindungi daya beli masyarakat melalui program jaminan sosial yang tepat dapat membuat mereka lebih tenang dan produktif, sehingga ekonomi tetap berjalan dengan baik," tutur Media Wahyudi Askar.(bjl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh