jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, demokrasi di Indonesia bakal tidak sehat jika akhirnya Gerindra bergabung mendukung pemerintah dan membiarkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berperan sendirian sebagai oposisi.
"Saya pikir memang sudah tidak sehat demokrasi kita tanpa oposisi, makin ngawur. Kalau hanya PKS disuruh oposisi, ya enggak bisa. PKS itu bukan partai papan atas, tidak cukup membuat peran cek and balances berjalan," ujar Pangi kepada jpnn.com, Jumat (18/10).
BACA JUGA: Kabar Gembira Buat Guru Honorer dari Mendikbud
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini juga menilai, pemerintahan tanpa oposisi sangat berbahaya, karena dapat merusak tatanan demokrasi yang sudah dibangun selama ini.
"Ibarat tubuh, ini sudah tak ada imunitasnya. Kalau terjangkit virus, langsung sakit. Bayangkan, tanpa oposisi malah pemerintah bisa berhadap-hadapan langsung dengan masyarakat yang menjadi kekuatan ekstra parlementer. Kalau ada oposisi kan tidak begitu," ucapnya.
BACA JUGA: Terungkap, Ini Alasan Adian Napitupulu Tak Mau Jadi Menteri, Oh Ternyata...
Menurut Pangi, masyarakat yang merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah akan merasa terwakili jika ada oposisi yang kuat, yang aktif menyuarakan suara mereka. Artinya, representasi masyarakat yang tidak puas, tersalurkan lewat adanya partai oposisi.
"Tetapi kalau peran itu sudah tak dilakukan karena tidak oposisi, nanti rakyat sendiri yang akan turun langsung ke jalan. Ini saya kira sangat tidak baik bagi demokrasi kita," ucapnya.
BACA JUGA: KPK Beri Peringatan kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Apakah ada parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 yang bakal dirugikan, jika Gerindra bergabung dukung pemerintah? Pangi mengamininya.
BACA JUGA: Rahul Dani Meninggal Secara Tragis, Sang Kekasih Jerit Histeris, Oh Ternyata...
"Parpol pendukung tentu dirugikan kalau tidak dapat kursi menteri yang sesuai keinginan mereka. Termasuk dari partai yang tak memenuhi ambang batas parlemen, saya kira juga bakal cemburu," pungkas Pangi.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang