jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Lampung (Unila) Asrian Hendi Cahyadi menilai kinerja Arinal Djunaidi selama menjabat sebagai Gubernur Lampung periode 2019-2024 menggembirakan.
Pasalnya, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), tren pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan positif sebesar 4,55 persen pada tahun 2023, dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 4,25 persen.
BACA JUGA: Terbukti Berprestasi, Arinal Djunaidi Layak Melanjutkan Pimpin Lampung untuk Periode Kedua
Begitu pula pada tahun 2024 ini, tercatat ekonomi Lampung triwulan II-2024 terhadap triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,80 persen.
Asrian menilai pertumbuhan ekonomi ini merupakan hasil dari kebijakan-kebijakan strategis yang diterapkan oleh Gubernur Arinal.
BACA JUGA: Berbincang dengan Kaesang, Arinal Sebut Rakyat Lampung Apresiasi Karya Jokowi
“Tumbuhnya ekonomi Lampung hingga 4,55 persen di tahun 2023 menunjukkan bahwa ada pengelolaan yang baik meski kita baru saja keluar dari tekanan pandemi. Ini adalah sinyal positif, di mana Lampung sudah mulai bangkit dan menemukan kembali momentum pertumbuhannya," ujar Asrian, Selasa (27/8/2024).
Asrian mengatakan meningkatnya tren pertumbuhan ekonomi di era Arinal merupakan sebuah pencapaian yang cukup signifikan.
BACA JUGA: TNI AL Semarakkan Peringatan HUT ke-79 RI dengan Menggelar Perlombaan
Dia menyebut salah satu sektor yang menjadi motor penggerak ekonomi Lampung adalah sektor pertanian, transportasi, dan pergudangan.
Asrian menyebut tangan dingin Arinal berhasil meningkatkan sektor ini, yang berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi daerah.
"Dengan infrastruktur yang semakin baik, terutama dengan adanya jalan tol, kapal eksekutif, dan peningkatan aksesibilitas bandara, sektor transportasi dan pergudangan menjadi pendorong utama ekonomi Lampung," kata Asrian.
Asrian mengapresiasi ketangguhan ekonomi Lampung selama empat tahun terakhir, meski sempat diterpa badai pandemi.
Menurutnya, tren positif ini memiliki peluang untuk terus berlanjut, seiring dengan semakin terhubungnya Lampung dengan wilayah lain.
"Arinal berhasil memperkuat fondasi ekonomi daerah, terutama di sektor pertanian dan perdagangan. Meski pandemi sempat menghantam keras, Lampung mampu pulih lebih cepat dibandingkan banyak daerah lain di Indonesia. Langkah-langkah strategis Arinal untuk mempertahankan ketahanan ekonomi patut diacungi jempol," tambahnya.
Selain sektor-sektor utama tersebut, pariwisata juga menjadi andalan baru bagi perekonomian Lampung.
Berdasarkan catatan, jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung pada tahun 2023 mencapai 10,26 juta orang, sebuah peningkatan signifikan yang mencerminkan keberhasilan Arinal dalam mengembangkan potensi pariwisata daerah.
"Lampung memiliki potensi alam yang luar biasa, dari pantai hingga hutan, yang didukung oleh kebudayaan lokal yang kaya. Dengan strategi yang tepat, sektor pariwisata telah menjadi pilar baru dalam memperkuat ekonomi Lampung," kata Asrian.
Dia juga menyoroti makin berkembangnya industri perhotelan di Lampung, dengan banyaknya hotel-hotel baru yang berdiri seperti Marriott dan Mercure, yang menjadi indikator meningkatnya daya tarik wisata daerah ini.
“Hal ini jelas memperlihatkan bahwa Lampung kini menjadi destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan, tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri," ucapnya.
Ke depan, Asrian optimistis bahwa ekonomi Lampung akan terus menggeliat. Dengan adanya proyek-proyek besar seperti embung di Marga Tiga dan Sekampung, sektor pertanian diharapkan akan makin tumbuh, terutama dalam meningkatkan produksi tanaman pangan.
"Proyek-proyek ini akan menjadi pondasi kuat bagi sektor pertanian Lampung, yang pada akhirnya turut menyokong perekonomian daerah secara keseluruhan," ujar Asrian.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari