jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi koalisi antara NasDem-Demokrat-PKS terbentuk, tetapi proses komunikasi demi merekatkan tiga partai akan berlangsung alot.
"Kelihatannya akan jadi, cuma prosesnya panjang, ada tarik menarik," ujar Ujang melalui layanan pesan, Kamis (27/10).
BACA JUGA: Koalisi NasDem-Demokrat-PKS Bisa Layu Sebelum Berkembang, Ini Biang Keroknya
Dia mengatakan ada tarik menarik kepentingan ketika NasDem-Demokrat-PKS hendak bekerja sama. Hal itu berujung alotnya pembentukan koalisi.
Ujang mengatakan tiga partai sebenarnya memiliki kesepahaman untuk mendukung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
BACA JUGA: Sekjen SKI Sebut Keterbukaan NasDem-Demokrat-PKS sebagai Tradisi Politik Baru di Indonesia
Namun, menurut dia, ada kepentingan partai dalam hal penentuan cawapres pendamping eks Mendikbud RI itu.
Misalnya, NasDem menginginkan cawapres pendamping Anies berasal dari unsur nonpartai.
BACA JUGA: Penjajakan Koalisi NasDem-Demokrat-PKS, Kamhar Singgung soal Anies - AHY
Namun, Demokrat mengusulkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sedangkan PKS mendukung eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjadi pendamping Anies.
"Kompromi NasDem-Demokrat-PKS menjadi keniscayaan. Cuma ini masih panjang. Masih proses," lanjut Ujang.
Direktur Indonesia Political Review itu mengatakan NasDem-Demokrat-PKS sebaiknya meredam ego apabila ingin berkoalisi.
Menurut Ujang, saran NasDem agar cawapres pendamping Anies berasal dari unsur eksternal atau nonpartai bisa dipertimbangkan dengan matang.
"Tentu dengan kriteria dan syarat matang. Sebab, Anies biar mendapat figur yang bisa memenangkannya," ujar dia. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... AHY Nomine Cawapres, Surya Paloh Serahkan Keputusan kepada Anies
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan