jpnn.com, JAKARTA - Tindakan Penjabat (Pj) Gubernur Bali Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya yang meminta Petugas Satuan Pollisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali menurunkan baliho Ganjar-Mahfud dinilai positif.
Pj Gubernur dinilai menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai upaya menjaga netralitas aparat negara.
BACA JUGA: Ada Kunjungan Jokowi, Baliho Ganjar-Mahfud dan PDIP Dicabuti
"Untuk menjaga netralitas sesuai perintah Presiden untuk semuanya netral. Itu sesuatu yang bagus, sesuatu yang positif dilakukan," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi, Rabu (1/11).
Spanduk dan baliho yang dicabuti itu berada di tiga lokasi yang akan dilalui Presiden Jokowi. Presiden Ketujuh RI itu akan mengunjungi Gianyar untuk kunjungan kerja di SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan.
BACA JUGA: Pj Gubernur Bali Beri Instruksi, Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot daripada Dilihat Jokowi
Pencabutan APK juga dilakukan petugas di kawasan Renon, Denpasar, tepatnya di lokasi makan siang Presiden Jokowi dan rombongan sebelum bertolak ke Nusa Dua.
Upaya aparat dalam penggeseran APK tidak memandang bulu. APK semua pihak tanpa terkecuali digeser sementara karena belum memasuki masa kampanye sesuai aturan KPU.
BACA JUGA: Baliho Ucapan Selamat Ulang Tahun Prabowo jadi Rebutan Swafoto
Langkah tersebut juga tepat agar menghindari berbagai tuduhan yang dapat dialamatkan kepada Jokowi. Hal itu mengingat Jokowi sudah menyampaikan kepada seluruh aparatur negara untuk bersikap netral.
"Untuk menghindari tuduhan-tuduhan yang spekulatif terhadap presiden yang dianggap nanti mendukung pihak tertentu, berat sebelah dan lain sebagainya," kata Ujang.
Lebih lanjut, dia menyebut langkah tersebut sebenarnya sesuai dengan keinginan masyarakat agar aparat negara bersikap netral termasuk presiden. Dengan begitu, kompetisi Pilpres dapat berjalan dengan adil.
"Kunker Jokowi itu untuk menjaga netralitas hal yang bagus, positif-positif saja. Itu yang memang diinginkan publik kan,” kata Ujang.
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sudah mengklarifikasi beredarnya video penggeseran APK sementara salah satu Calon Presiden (Capres) kala Jokowi melajukan kunjungan kerja. Langkah itu diambil untuk menjaga netralitas dan estetika tetap terjaga.
"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho tersebut agar estetika terjaga," ujar Mahendra. (cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Sains dan Teknologi, Ganjar-Mahfud Akan Kumpulkan Ilmuwan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan