Pengamat Kritik Pedas Sepak Bola Kungfu Ala Timnas Indonesia dan Singapura

Kamis, 23 Desember 2021 – 09:04 WIB
Bek timnas Indonesia Elkan Baggott (menyundul bola) berduel dengan kiper Singapura, Hasan Sunny. Foto: affsuzukicup.

jpnn.com, SINGAPURA - Timnas Indonesia harus puas bermain imbang 1-1 kontra Singapura pada leg pertama Semifinal Piala AFF 2020, Rabu (22/12).

Skuad Garuda sejatinya mampu unggul terlebih dahulu lewat aksi Witan Sulaeman pada menit 28'.

BACA JUGA: Timnas Indonesia Dinilai Bermain Keras, Respons Bijak Shin Tae Yong Layak Dipuji

Sayang, Indonesia tidak bisa mempertahankan keunggulannya hingga laga usai setelah Singapura membobol gawang Nadeo Argawinata lewat sontekan Ikhsan Fandi pada menit 70'.

Duel antara timnas Indonesia vs Singapura berlangsung cukup panas. Beberapa pelanggaran keras dan aksi berbahaya sempat ditunjukkan oleh kedua tim.

BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Singapura: Garuda Tidak Diberi Penalti, Shin Tae Yong Angkat Suara

Hal itu turut menyita perhatian media asing, Soha.

Media yang berbasis di Vietnam itu menyebut laga Garuda kontra The Lions sebagai sebuah pertandingan yang kurang enak ditonton.

BACA JUGA: Profil Ikhsan Fandi, Bomber Singapura yang Punya Kedekatan dengan Indonesia

"Nonton Indonesia vs Singapura, perasaan sepak bola begitu kasar," tulis Soha pada salah satu judul beritanya.

Soha mengutip pernyataan pengamat sepak bola asal Vietnam, Vu Manh Hai.

Mantan pemain Viettel FC itu menilai timnas Indonesia dan Singapura menampilkan gaya bermain yang tidak mencerminkan seni dalam sepak bola.

"Kedua tim bermain sangat kasar dan wasit tidak mengontrol pertandingan dengan serius," ungkap Vu Manh Hai.

"Para pemain menendang dengan sangat buruk, tidak menunjukkan seni sepak bola," tambahnya.

Walau mencibir gaya bermain keras yang diperagakan kedua tim, Vu Manh tetap memberikan sanjungan terhadap Indonesia.

Dia menilai anak asuh Shin Tae Yong memiliki organisasi permainan yang cukup baik. Hal itu tercermin lewat gol pembuka yang dilesatkan Witan Sulaeman setelah memanfaatkan assist Asnawi Mangkualam.

"Gol pembuka Indonesia sesuai dengan gaya sepak bola modern, yaitu bagaimana pemain menusuk ke jantung pertahanan lawan dan mengonversinya menjadi gol," terang Vu Manh.

"Jika Indonesia lebih akurat dalam beberapa situasi di babak pertama, mereka bisa saja mencetak lebih banyak gol," tukasnya.

Dengan hasil imbang ini, kedua tim harus memetik kemenangan pada leg kedua yang berlangsung pada 25 Desember mendatang demi tiket ke Final Piala AFF 2020.(mcr15/jpnn)


Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler