jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Karyono Wibowo menilai kritik keras yang dilontarkan oleh Said Didu didasari oleh kekecewaan.
Seharusnya, kritikan mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu diungkap dia saat masih menjabat sebagai Komisaris PT Bukit Asam (PTBA).
BACA JUGA: Said Didu Beberkan Jejak-Jejak Kebohongan Jokowi
“Saya tidak mengatakan ini dendam tapi ini ada dilandasi rasa kekecewaan karena dia diberhentikan sebagai Komisaris, meskipun tentu saja kritik itu boleh saja di dalam negara demokrasi siapapun boleh untuk menyampaikan pendapat,” kata Karyono saat dihubungi, Rabu malam (23/1).
Baca juga: Said Didu Beberkan Jejak-Jejak Kebohongan Jokowi
BACA JUGA: Kasus Novel Urgen, Penculikan Aktivis Juga Sangat Penting
Kendati demikian, sambung Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) ini, kritik Said Didu kepada pemerintah tentu janggal jika memahaminya secara utuh.
Pasalnya, saat berada di dalam pemerintahan atau ketika masih menjabat sebagai Komisaris PT Bukit Asam, Said tidak pernah mengkritik ataupun tidak berani mengkritik. Sebaliknya ketika di luar baru melakukan kritik.
BACA JUGA: Kasus Penculikan Aktivis 98 Harus Segera Dituntaskan
“Artinya sulit dipungkiri bahwa kritik yang dilakukan Said Didu tidak dilandasi rasa kekecewaan,” ujarnya.
Karyono menambahkan, kritik bisa menjadi objektif ketika didukung oleh fakta-fakta serta data yang akurat. Namun yang dia pahami, kritik yang dilkukan oleh Said memiliki spirit atau semangat kekecewaan.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Puji Cuitan Said Didu soal Freeport
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh