Pengamat Minta Pemerintah Cari Solusi Terbaik Atasi Permasalahan Minyak Goreng

Kamis, 26 Mei 2022 – 11:55 WIB
Pengamat ekonomi dan peneliti Indef Rusli Abdullah mengatakan pemerintah harus memberikan solusi yang terbaik bagi pengusaha dan konsumen agar harga minyak goreng stabil. Ilustrasi foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi menilai pencabutan larangan ekspor crude palm oil (CPO) belum menuai hasil.

Harga minyak goreng curah belum sesuai yang ditargetkan pemerintah, yakni Rp 14 ribu per liter.

BACA JUGA: Harga Minyak Goreng di Pasar Masih Tinggi, Presiden Dapat Info Keliru?

Meskipun demikian, Kementerian Perdagangan menyebut akan menyalurkan minyak goreng curah dengan harga tersebut ke 10 ribu titik di berbagai daerah dalam kurun dua pekan ke depan.

Peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah mengatakan pemerintah semestinya mengambil solusi terbaik untuk pengusaha dan konsumen agar harga murah dan stabil.

BACA JUGA: Program Minyak Goreng Curah Bersubsidi Segera Berakhir, Ini Gantinya

"Pemerintah harus menyediakan solusi agar pengusaha tetap untung meskipun harus mengutamakan pasokan dalam negeri," ujar Rusli, Kamis (26/5).

Menurut Rusli, harga CPO global yang tinggi membuat pengusaha cenderung mengekspor produk mereka ke luar negeri untuk meraih keuntungan.

BACA JUGA: Awasi Minyak Goreng, Pengamat: Langkah Kapolri Sudah Tepat

Selain itu, pemerintah harus membeli minyak goreng dalam harga yang wajar untuk produsen, lalu menjualnya kepada masyarakat dalam harga yang lebih rendah.

Menurut dia, pemerintah bisa menggunakan dana pungutan ekspor CPO untuk mengimplementasikan strategi itu.

"Pemasukan negara dari pungutan naik per Maret lalu setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani menaikkan pungutan ekspor sawit secara progresif," ungkapnya.

Lebih lanjut, pemerintah harus aktif bertanya kepada produsen mengenai harga produksi mereka.

"Kalau Rp 18 ribu, mereka bayar sebegitu, tapi disalurkan ke masyarakat dalam harga eceran tertinggi, yaitu Rp 14 ribu," ucap rusli.

Rusli berharap, dengan cara itu, produsen menjual dengan harga pasar sehingga masyarakat membeli dengan lebih murah. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler