jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengatakan pemerintah harus mengubah kurikulum 2013 (K-13). Kurikulum ini dinilai sudah ketinggalan zaman dan tidak bisa meningkatkan mutu pendidikan di tanah air.
"Tahu enggak sih, kurikulum 2013 itu masanya sudah lewat. Kalau dicermati, isi K-13 sama dengan kurikulum dunia internasional pada 2001,” kata Indra saat peluncuran Indonesia STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) Week 2019 di Kantor Kemendikbud, Jumat (14/12).
BACA JUGA: Tertinggal Jauh, Siswa Indonesia Tidak Siap Hadapi Abad 21
Indra menyebutkan, K-13 isinya hanya mengajarkan siswa tentang HOTS (higher order thinking skills). Namun tidak mengajari siswa bagaimana cara meraih penalaran tingkat tinggi.
Saat siswa di Indonesia tengah berkutat dengan HOTS, dunia internasional sudah melaksanakan STEAM. STEAM diajarkan sejak 2019, di mana seluruh bidang ilmu terintegrasi.
BACA JUGA: Kritik Indra untuk Pemda yang Doyan Tambah Ruang Kelas Baru
“Kalau dihitung-hitung, pendidikan di Indonesia sudah tertinggal 17 tahun dengan luar negeri. 2001, dunia internasional sudah mengenal HOTS dan 2009 menerapkan STEAM, di Indonesia baru heboh di 2018,” ucapnya.
BACA JUGA: Pengamat Ini Minta Honorer K2 Terima Solusi Pemerintah
Untuk mengejar ketertinggalan ini, Indra mengatakan, pemerintah harus memiliki kurikulum STEAM. Dengan kurikulum.STEAM, apa yang diajarkan kepada siswa akan dipakai ketika lulus nanti. Sebab, siswa menguasai beberapa mapel kemudian menjadikannya suatu produk yang bernilai jual.
“Mau enggak mau harus ada kurikulum STEAM. Makanya lewat Indonesia STEAM Week 2019 disosialisasikan pembelajaran Informatika berbasis STEAM kepada para edukator di seluruh Indonesia. Sekaligus diberikan pelatihan kepada para educator mengenai konsep pembelajaran STEAM," paparnya.
Indonesia STEAM Week 2019 merupakan kolaborasi PT Bianglala Charisma Candrabirawa dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU), The Association of National & Private Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), dan beberapa organisasi pendidikan lainnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Apa Benar Honorer K2 Lama Mengabdi?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad