Pengamat Nilai Panen Raya Tahun Ini Cukup Memuaskan

Selasa, 14 Maret 2023 – 20:40 WIB
Pengamat Pangan dari Universitas Andalas Padang, Muhammad Makky, menilai panen raya tahun ini cukup memuaskan, mengingat banyak daerah sentra di Indonesia. Foto Kementan

jpnn.com, PADANG - Pengamat Pangan dari Universitas Andalas Padang, Muhammad Makky, menilai panen raya tahun ini cukup memuaskan, mengingat banyak daerah sentra di Indonesia mengalami peningkatan produktivitas.

Salah satunya sentra padi yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Ngawi.

BACA JUGA: 2 Jurus Kementan Memenuhi Pupuk Subsidi Petani

Menurut Makky, presiden mengatakan rata-rata produksi petani di sana mencapai 10 ton gabah Kering panen per hektare.

Hasil sebanyak itu, menurut dia, sangat bagus karena ada sebagian daerah lainya hanya mampu menghasilkan 6 hingga 7 ton per hektare.

BACA JUGA: Kementan dan APDESI Gelar Sosialisasi Pengembangan Kawasan Kedelai

"Ini adalah bukti bahwa stok kita sangat cukup dan tidak perlu impor," ujar Makky, Senin (13/3)l.

Menurut Makky, produktivitas menjadi kunci sekaligus solusi pasti dalam memperkuat posisi Indonesia menghadapi tantangan dunia.

Namun di sisi lain, dia mengatakan keberhasilan panen tahun ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam memberikan bantuan berupa benih unggul, alsintan, dan kemudahan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses permodalan usaha tani.

BACA JUGA: Kementan Gaungkan Genta Organik di Kaltim Lewat Sekolah Lapang

"Nah, sekarang tinggal didorong peranan bulog untuk melakukan penyerapan dengan harga wajar serta menguntungkan para petani kita," katanya.

Sebelumnya, presiden mengimbau agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah disaat petani serentak menggelar panen raya nusantara.

Langkah itu penting dilakukan agar Badan Urusan Logistik (Bulog) mampu menyerap gabah kering panen (GKP) secara jelas dan wajar.

"Yang paling penting jangan sampai jatuh di bawah biaya cost produksi yang telah dikeluarkan oleh para petani. Panen raya kalau tidak dijaga harganya jatuh baik gabahnya maupun berasnya,".

"Jadi, harga gabah harus segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh. Nanti akan diumumkan oleh badan pangan (Bapanas) sehingga pembelian Bulog menjadi jelas," katanya.

Diketahui, produksi padi nasional 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.

Sementara luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR dan Kementan Gaungkan Genta Organik di Kalimantan Barat


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan   pengamat   Jokowi   padi   Panen Raya Padi   Bulog  

Terpopuler