Pengamat: OSO Pantas Diserang Mosi Tidak Percaya

Rabu, 28 Agustus 2019 – 16:41 WIB
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ali Munhanif ikut bicara menanggapi mosi tidak percaya sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura pada Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO).

Ali menilai wajar mosi diarahkan pada OSO sebagai pucuk pimpinan tertinggi. Pria tersebut dinilai bertanggung jawab terhadap kondisi Hanura yang tidak lolos ke Senayan pada Pemilu 2019.

BACA JUGA: Kapolri Doakan Pak OSO Panjang Umur

"Saya berharap mosi itu terus berlanjut. Saya melihat pada dasarnya transisi kepemimpinan Hanura menuju OSO itu sudah penuh masalah," kata Ali Munhanif di Jakarta, Rabu (28/8).

Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini lebih lanjut menyebut, di bawah kepemimpinan OSO Hanura terkesan partai yang penuh konflik dan intrik. Terbukti, ketua umumnya bahkan mencoba maju sebagai calon anggota DPD, sementara di sisi lain tidak mau melepas statusnya sebagai pengurus partai.

BACA JUGA: OSO: Terserah Presiden Jokowi, Saya Mendukung

"Itu menunjukkan ambisi-ambisi yang melekat dalam pemimpin Hanura tidak cocok sebenarnya untuk pemerintahan Jokowi," ucapnya.

BACA JUGA: Pak OSO Ulang Tahun, Banyak Jenderal Hadir

BACA JUGA: Pak OSO Ulang Tahun, Banyak Jenderal Hadir

Ali Munhanif juga menilai kepemimpinan OSO selama ini terlalu totaliter, tidak membuka ruang untuk perbedaan-perbedaan yang muncul dalam partai. Padahal, sebagai orang yang dipanggil bergabung ke dalam Partai Hanura, OSO seharusnya bisa membangun citra partai, sehingga perolehan suara menjadi lebih baik.

"Di situlah Oso merusak struktur partai dan menghancurkan tingkat elektabilitas partainya pada pemilu kemarin. Oso tidak punya prestasi apapun dalam memimpin Hanura dan itu yang menjadi akar perolehan suara Hanura hancur di semua daerah," kata Ali Munhanif.

Sebelumnya, sejumlah pengurus DPC Hanura dari Provinsi DI Yogyakarta mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

"Parameter sebuah partai untuk berhasil atau tidak adalah ketika empat persen itu bisa ke Senayan (DPR), dan faktanya yang terjadi adalah itu gagal. Kegagalan ini secara kepartaian bukan tanggung jawab kami sebagai Ketua DPC, tetapi tanggung jawab ketua umum," kata Ketua DPC Kota Yogyakarta Gunawan.

Sementara itu, Ketua DPC Gunung Kidul Sarwoputro mengatakan, di bawah kepemimpinan OSO tidak ada gerakan untuk memperbesar suara partai.

"Kelihatannya pak Oso hanya ABS, asal bapak senang, bapak mendapat laporan dari ketua DPD sedangkan DPD sendiri tidak pernah koordinasi dengan DPC sehingga jeblok hasilnya seperti sekarang ini. Logistik tidak jelas, arahan tidak jelas yang akhirnya kami sepakat mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum," pungkas Sarwo. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.671 Orang Berprestasi Hadir di Sidang Bersama DPD-DPR RI


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler