Pengamat: Pak Jokowi dan Mbak Puti Punya Chemistry

Sabtu, 02 Juni 2018 – 14:03 WIB
Pak Jokowi dan Mbak Puti. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Pengamat politik dari Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga, Haryadi menilai pertemuan Presiden Joko Widodo dan kandidat Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno atau Mbak Puti di Gedung Pancasila, Jakarta, memiliki makna tersendiri.

Sebagai cucu Bung Karno, Puti diundang Jokowi menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2018, di depan Gedung Pancasila Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (1/6) kemarin. "Terlihat Presiden Jokowi memberikan perlakuan khusus kepada Mbak Puti,” kata Haryadi di Surabaya, Sabtu (2/6).

BACA JUGA: Ini 2 Tanda Kemenangan Gus Ipul - Mbak Puti di Pilgub Jatim

“Perhatian Bapak Presiden terlihat, ketika Mbak Puti berupaya menjauh untuk memberi kesempatan tamu-tamu pejabat tinggi negara menyapa Presiden, maka selalu saja presiden memanggil Mbak Puti,” imbuh Haryadi.

Biasanya, kata dia, Presiden Jokowi menunjukkan ekspresi datar, bahkan dingin, jika bertemu orang-orang yang tidak punya chemistry (kecocokan, keterikatan) dengan dirinya. Namun, pertemuan Jokowi dan Puti berlangsung lain. Ada keakraban, senyum dan tawa di antara keduanya.

BACA JUGA: Siap Jaga Surat Suara Pilgub Jatim 24 Jam

“Perhatian itu diberikan presiden, di tengah-tengah tamu kehormatan. Ada ketua-ketua umum parpol, pejabat tinggi negara, tokoh masyarakat dan tamu-tamu negara asing. Tentu Presiden Jokowi mempunyai maksud,” kata Haryadi.

Dia menyadari, perhatian Jokowi itu bisa mengundang banyak tafsir. Terlebih, Puti bersama Gus Ipul tengah berupaya memenangi Pilkada Jawa Timur 2018.

BACA JUGA: Tiba-tiba Warga Kediri Serbu Tempat Mbak Puti Menginap

“Yang pasti, satu hal, saya membaca Presiden Jokowi terkesan nyaman, satu frekuensi perjuangan, mendapat chemistry dengan Mbak Puti, cucu Bung Karno,” kata Haryadi.

Dia berpendapat, sangat wajar keluarga Bung Karno, serta anggota lain BPUPKI dan PPKI, diundang Presiden Jokowi pada peringatan Hari Lahir Pancasila. Karena istilah Pancasila pertama kali digagas dan disampaikan Bung Karno, dalam Sidang BPUPKI 1 Juni 1945.

“Peringatan kemarin juga memiliki makna khusus. Karena, Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni ditetapkan Presiden Jokowi, dua tahun lalu,” pungkas Haryadi. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arus Balik Salafiyah, Dulu Dukung Khofifah, Kini Gus Ipul


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler