jpnn.com - JAKARTA - Pakar hukum Tata Negara, Refly Harun menyebut PDI Perjuangan akan merugi jika tetap mendorong Komisaris Jenderal Budi Gunawan untuk menjadi Kapolri. Hal ini disebabkan masyarakat sudah tidak menghendaki Budi Gunawan dilantik sebagai orang nomor satu di kepolisian.
"Makanya akan sangat merugikan diri sendiri kalau PDIP tetap ngotot mendorong Budi Gunawan untuk dilantik sebagai Kapolri. Sementara mood publik dan presiden sudah tidak ke sana lagi," kata Refly usai diskusi "Simalakama Jokowi" di Cikini, Jakarta, Sabtu (14/2).
BACA JUGA: Kabareskrim Budi Waseso akan Dilaporkan ke Propam
Refly menyatakan, keberatan PDIP menjadi salah satu alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memberikan keputusan terkait Kapolri. Padahal, apabila partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu memberikan dukungan kepada Jokowi maka persoalan ini tidak akan berlarut-larut.
"Keberatan partai pendukung utama dalam hal ini PDIP. Saya kira kalau PDIP memberikan endorsement selesai," ujar Refly.
BACA JUGA: Bawaslu Bisa Tangani Sengketa Hasil Pilkada
Karena itu, Refly menilai akan jauh lebih baik apabila PDIP komit mendukung Jokowi. Sekarang, sambung dia, kondisinya malah terbalik. Koalisi Merah putih malah yang seperti memberikan dukungan kepada Jokowi.
"KMP sudah mengendorse presiden karena gimanapun kekuasaan itu menggiurkan. Saya kira mereka yang berdiri di luar kekuasaan selalu tergoda untuk masuk dan bernegosiasi, karena kekuasaan memegang resources termasuk resources ekonomi," tandas Refly. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Wiranto Kembali jadi Komandan Hanura
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Gendut, PNS Bisa Lupa Kerja dan Hanya Foya-foya
Redaktur : Tim Redaksi