Pengamat : Pertamina Jangan Berkoar Waktu Rugi Saja

Kamis, 21 Januari 2016 – 19:39 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menegaskan tidak akan menurunkan harga penjualan BBM jenis premium dan solar. Padahal saat ini harga minyak dunia tengah anjlok-anjloknya sampai di bawah USD 28 per barel.

Pertamina beralasan kebijakan itu diambil sebagai langkah untuk menutupi kerugian perusahaan di sektor hulu, karena biaya produksi untuk menghasilkan 1 barel minyak membutuhkan modal USD 22-24 per barel.

BACA JUGA: Ditanya soal Jatah untuk Oknum Komisi V, Begini Tanggapan Tersangka Damayanti

Menaggapi hal tersebut, Ekonom The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menuding Pertamina sengaja menahan harga untuk meraup banyak keuntungan dari masyarakat.

“Penjualan (BBM) tahun lalu saja Pertamina bisa untung besar. Tapi apa yang dilakukan? Jangan-jangan keuntungan itu hanya untuk dibagi-bagi kepada direksi dan pemegang saham,” tegas dia kepada wartawan, Kamis (21/1).

BACA JUGA: Bamsoet Khawatir, Tantowi Heran, Semua Terkejut

Masalah utama Pertamina adalah mereka tidak transparan ketika mendapat untung besar. Akan tetapi ketika ada kerugian, mereka langsung menginformasikan ke publik. Memang, perusahaan ini bukan perusahaan terbuka, sehingga tidak ada kewajiban untuk melaporkan ke publik. Akan tetapi, karena Pertamina menjual produk untuk kebutuhan publik tentu harus dituntut transparan, apakah untung atau rugi.

“Jangan sampai untung Pertamina hanya untuk pihak tertentu saja. Dan jangan sampai mereka malah terbuka pas rugi atau untung kecil tapi pas untung besar malah diam-diam saja,” cetus Enny.

BACA JUGA: Presiden Perintahkan Menkumham Segera Laksanakan Tugas Ini

Mestinya, lanjut dia, dengan keuntungan yang besar itu manfaat besar juga harus dinikmati oleh masyarakat. Caranya, Pertamina bisa memperbaiki kapasitas pelayanannya, juga dapat meningkatkan cadangan dana untuk membangun kilang baru, atau membangun energi terbarukan yang semua itu untuk keuntungan masyarakat.

“Seharusnya ada upaya konkrit menciptakan kedaulatan energi di Indonesia,” saran dia.

Selama ini, kata dia, Pertamina sangat tidak transparan. Padahal, dengan menjual harga tinggi di atas harga kewajaran, mereka bisa mendulang untung besar. “Tapi selama ini mereka (Pertamina) tidak setransparan itu,” tandas dia. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidan PTT: Menkes Sengaja Halangi Kami Jadi PNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler