Pengamat: PKB di Bawah Gus AMI Makin Solid

Senin, 19 April 2021 – 18:50 WIB
Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus AMI. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak menilai ada beberapa hal yang menunjukkan tren Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar makin positif.

Pertama, kata Zaki, dari segi perolehan suara. Zaki mengatakan sejak Pemilu 2014, posisi PKB makin diperhitungkan.

BACA JUGA: Mukernas PKB: Gus AMI Ingin Sekolah Kembali Normal

“Suaranya PKB naik signifikan dibanding sebelumnya saat didera konflik,” kata Zaki kepada wartawan, Senin (19/4/2021).

Dia mengatakan tren positif ini terlihat kembali dalam survei terbaru Charta Politica beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Gus Ami Meresmikan Nakula Park yang Dirintis Menggunakan Dana Desa

“PKB berada di tiga besar. Perkembangan ini tidak boleh membawa PKB terlena karena situasi berjalan sangat dinamis. Mudah terjadi perubahan,” ujar Zaki.

Kedua, Zaki mengatakan bahwa selama periode kepemimpinan Muhaimin Iskandar, PKB menjadi makin solid.

BACA JUGA: Saran Muhaimin Iskandar Kepada Pemerintah Terkait Anggaran Penanganan Covid-19

“Jauh lebih solid jika dibanding masa-masa sebelumnya yang sarat konflik. Muhaimin mampu memanage PKB lebih dinamis," tuturnya.

Zaki menyebut beberapa potensi konflik bisa diatasi Muhaimin Iskandar sehingga tidak meruncing dan berdampak serius.

“Memang tidak semua pihak terpuaskan, tetapi hal ini tentunya wajar, fenomena yang terjadi di semua Parpol," imbuhnya.

Ketiga, Zaki mengatakan jika dicermati tren positif PKB memang tidak bisa dipisahkan dari strategi dan kepemimpinan Muhaimin Iskandar yang lebih kreatif. Hal tersebut, kata dia, jika dibandingkan Ketua umum Parpol lainnya.

“Pada Pemilu 2014 ia menggandeng musisi Ahmad Dhani dan Bang Haji Rhoma Irama misalnya yang ternyata dampak elektoralnya luar biasa,” ujar Zaki.

Zaki juga menilai Muhaimin berhasil dalam menjaga hubungan baik dengan NU dengan para kiai dan santri sekaligus pintar merangkul kaum milenial yang jumlahnya sangat besar.

Keempat, dia menilai PKB sejauh ini berhasil dalam positioning dirinya sebagai kekuatan religius yang nasionalis, mengintegrasikan wawasan keagamaan dan kebangsaan dan sebagai pengusung moderatisme beragama.

“Berada di titik spektrum tengah. Jika mampu dijaga secara konsisten, hal ini akan menjadi poin positif bagi PKB kedepannya yang membedakan dengan Parpol 2 lainnya," katanya.

Terkait dengan wacana Muktamar luar biasa (MLB) PKB, dia berharap ada rekonsiliasi yang melibatkan pihak-pihak terkait.

Menurut Zaki, semua persoalan harus didiskusikan dan dibicarakan bersama.

Dirinya percaya bahwa PKB sebagai partai yang terbuka, inklusif, mampu mengatasi perbedaan-perbedaan pandangan yang ada.

“Sayang sekali jika PKB kembali didera konflik dan terpecah belah seperti era sebelumnya. Menurut saya KLB sama sekali bukan solusi, justru bisa-bisa membuat partai kaum Nahdliyyin ini terpuruk. Yang terbaik adalah membangun dialog dan bersama-sama bersinergi membesarkan PKB," tuturnya.

Menurut dia, prinsipnya adalah demokrasi yang sehat dan kuat sangat dipengaruhi oleh dinamika kepartaian yang juga sehat.

Dia berpendapat, jika peran dan fungsi Parpol lemah atau dilemahkan, akan membawa kerugian besar bagi stabilitas politik dan demokrasi, termasuk kerugian dalam kehidupan bernegara.

Zaki menjelaskan, salah satu fungsi pemerintah adalah menjaga dinamika kepartaian tetap kondusif. Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah jangan sampai terlibat dalam intervensi-intervensi terhadap urusan internal Parpol.

“Pemerintah juga dituntut bersikap tegas menindak oknum-oknum yang menyalahgunakan kekuasaannya menganggu partai-partai politik. Biarkan Parpol menjadi mandiri dan tumbuh berkembang dengan sehat," pungkas Zaki.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler