JAKARTA-- Rencana sebagian kalangan DPR untuk memboikot kehadiran Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat pembahasan APBN-P 2010, sangat disayangkan oleh pengamat ekonomi, Purbaya Yudhi SadewaKatanya, bila hal tersebut benar-benar terjadi, maka yang rugi adalah rakyat.
Kepada wartawan, Kamis (11/3) di kantor kementrian keuangan, Purbaya mengatakan bahwa penyusunan, pengajuan dan pelaksanaan APBN-P 2010, bukanlah ajang politik
BACA JUGA: Perluas Pasar Afrika, Indonesia Ikut Pameran di Kairo
Pembahasan APBN-P itu disebutkan sangat bermakna bagi kepentingan rakyat yang lebih besar‘’Jangan sampailah DPR RI ganggu-ganggu APBN-P
BACA JUGA: Penjualan IFFINA Ditarget USD 350 Juta
DPR harus hati-hatiBACA JUGA: Menkeu Lahirkan Puluhan Regulasi
Tanpa gangguan DPR saja sudah begitu, apalagi kalau di ganggu, nanti orang justru semakin takut buat mengurus uang dan menggunakan uang,’’ kata Purbaya.Purbaya pun mengusulkan, agar kalangan dewan mencari 'arena’ baru bila ingin menunjukkan kekuatan politik masing-masing fraksi yang ada di Senayan.’’Saya usulan saja ke DPR, kalau mau mencari ajang unjuk kekuatan politik, janganlah di bidang yang berkaitan dengan kepentingan rakyatMungkin bagi beberapa kalangan DPR, aksi boikot APBN-P tempat untuk mengeksperesikan kekuatan politik, tapi jangan bahayakan ekonomi dan rakyat kitaMereka (DPR RI ) harus lebih dewasa lagi,’’ katanya.
Masih memanasnya penyelesaian Century meski sudah mencapai keputusan secara politik di Senayan, kata Purbaya, bila dibiarkan berlarut-larut akan membahayakan perekonomian negaraAncaman krisis yang terjadi di tahun 2008 pun, bukan tidak mungkin kembali terulang.
‘’Bisa saja sejarah tahun 2008 kembali terulang, dimana ancaman krisis di depan mata dan uang pemerintah banyak yang menumpukSuku bunga pinjaman bisa tidak turunSeharusnya ada penyelesaian yang cepatPondasi ekonomi Indonesia saat ini sebenarnya kian bagus dibandingkan dengan negara-negara lain, kepercayaan investor masih cukup tinggiJangan sampai keributan di parlemen mempengaruhinyaLebih baik keributannya diarahkan pada yang lain saja,’’ saran Purbaya.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Alat Transportasi Membaik
Redaktur : Soetomo Samsu