Pengamat: Posisi KIB Harus Diperjelas dengan Segera Deklarasi Capres

Rabu, 01 Maret 2023 – 06:34 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama para kader Golkar. Foto: Humas Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Setiap partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mulai mengajukan capres masing-masing.

Partai Golkar sejak awal mengusung Airlangga Hartarto tetap tak goyah dengan pendiriannya. Golkar tetap mantap mengusung Ketua umumnya sebagai capres.

BACA JUGA: Ganjar–Erick Punya Peluang Besar untuk Diusung KIB

KIB ini kan ada 3 partai. Golkar sudah jelas akan mengusung Airlangga Hartarto sesuai mandat Munas Golkar,” tegas Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya, Selasa (28/2).

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai Golkar memang sepatutnya berkeras untuk mengajukan kadernya sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024. Sebab Golkar sebagai partai besar yang menempati papan atas.

BACA JUGA: Golkar Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Tengah, Tidak Terlalu Kiri atau Kanan

“Karena posisi 3 besar, Golkar harus punya capres atau cawapres. Karena PDIP sudah pasti akan mencalonkan, Gerindra sudah (mencalonkan) Prabowo. Golkar sebagai partai urutan nomor tiga kok kalah dengan partai urutan bawahnya,” ujar Ari di Jakarta, Selasa (28/2).

Menurut Ari, Golkar mempunyai tanggung jawab politik sebagai partai besar papan atas untuk mencalonkan kadernya di Pilpres 2024.

BACA JUGA: Airlangga: Kepala Daerah dari Golkar Harus Bangun dan Sejahterakan Masyarakat Papua

“Golkar menduduki peringkat 3 dalam berbagai survei. Golkar mempunyai kepercayaan diri dan peluang politik untuk segera mendefinisikan calon dari Golkar untuk didiskusikan dengan KIB," kata Ari.

Menurut Ari, KIB juga patut segera mendeklarasikan capres dan cawapres untuk memperjelas posisinya.

“Pasti sudah dua yang siap maju, tinggal bagaimana PDIP. Makanya, posisi KIB harus diperjelas dengan pencapresan,” kata Ari.

Golkar juga dinilai harus menjadi motor dalam koalisinya. Mengingat tanggung jawab politik sebagai partai besar.

“Karena kalau partai 3 besar kalau hanya follower saja di koalisi apapun, itu mohon maaf, kegagahan politik Golkar dipertanyakan, harga diri politiknya (dipertanyakan)," pungkasnya.

Airlangga Pantas

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan Airlangga memang sudah pantas diusung Golkar.

“Saya setuju dengan pendapat Pak Tantowi, sebaiknya Ketum Golkar maju sebagai capres. Ini kan dalam  rangka coattail effect," tegas Lili Romli, Selasa (28/2).

Apalagi Ketum Airlangga memiliki pengalaman sebagai negarawan maupun politisi dan ekonom.

“Betul, beliau banyak pengalamannya termasuk yang sekarang sebagai Menko Perekonomian," kata Lili.

Namun berdasarkan survei Litbang Kompas terkini, justru elektabilitas Ridwan Kamil, anggota baru Golkar yang menanjak.

Menurut Lili, itu bisa saja. “Jika Ketum Golkar tidak maju, bisa kandidat lain dari internal Golkar, misalnya Kang Ridwan Kamil. Hasil survei untuk RK relatif bagus,” ungkap  Lili.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler