jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe meminta semua pihak untuk menghormati hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan sengketa hasil Pilpres 2019. Sebab, menurut Ramses, sikap menghormati dan menghargai hasil keputusan MK menggambarkan kondisi demokrasi di Indonesia semakin baik dan semakin diakui dunia Internasional dalam dinamika perpolitikan Indonesia.
“Sikap menghormati dan menghargai keputusan MK itu menggambarkan kondisi demokrasi di Indonesia semakin baik,” kata Ramses kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
BACA JUGA: Moeldoko: Jaringan Teroris Ikut Bermain Jelang Putusan MK
Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini menilai melalui sikap menerima dengan lapang dada atas putusan MK tersebut, maka situasi dan keadaan keamanan di Indonesia semakin baik, karena para pihak mau menerima keputusan MK.
BACA JUGA: Sidang Sengketa Hasil Pilpres, Pengamat: Narasi Penggiringan Opini Publik Lebih Dominan
BACA JUGA: Mengaku Aktivis Buruh, Tuding Jokowi - Maruf Curi Suara WNI di Luar Negeri
Dosen Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta ini menyarankan pihak pemenang dalam gugatan hasil pilpres di MK agar tidak menunjukkan sikap euforia berlebihan namun tetap menahan diri sehingga tidak menimbulkan gesekan antar-pendukung di tengah masyarakat.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi mempercepat jadwal sidang pleno pengucapan putusan hasil sengketa pilpres 2019. Awalnya, sidang putusan akan digelar Jumat (28/6). Namun, sesuai rapat para Majelis Hakim, sidang putusan dipercepat satu hari menjadi Kamis (27/6).
BACA JUGA: Arief Poyuono Serahkan Bukti Pelanggaran Maruf Amin ke MK
"Berdasarkan keputusan rapat permusyawaratan hakim (RPH) hari ini, sidang pleno pengucapan putusan akan digelar pada Kamis, 27 Juni 2019 mulai pukul 12.30 WIB," kata Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri MK Fajar Laksono, Senin (24/6/2019).(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat ! Polisi Tegaskan Tak Boleh Ada Aksi di Gedung MK
Redaktur & Reporter : Friederich