jpnn.com, JAKARTA - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Ryanta menilai isu penggunaan mortir dari Serbia oleh BIN dalam operasi di Papua tak berdasar.
Pasalnya, tugas BIN adalah mengumpulkan informasi, bukan melakukan operasi militer.
BACA JUGA: Penipu yang Mengaku Anggota BIN Ini Akhirnya Ditangkap di Jalan Proklamasi
"Semua orang tahu itu. Informasi soal penggunaan mortir itu jelas tudingan yang kejam dengan strategi disinformasi yang menyesatkan," kata dia dalam siaran persnya, Sabtu (18/6).
Pria yang karib disapa Stanis itu menyebut informasi hoaks tersebut berasal dari pihak tak bertanggung jawab. Mereka menyunting video yang bermaksud menyudurkan pemerintah.
BACA JUGA: PRIMA Desak Pemerintah Usut Tuntas Penggunaan Mortir di Papua
Faktanya, video tersebut hasil suntingan, bukan fakta yang sesungguhnya.
“Yang kami sayangkan, hoaks macam ini dilakukan secara sistematis untuk merusak citra institusi negara yang jelas-jelas telah bekerja keras untuk menjaga keamanan negara,” tegas dia.
BACA JUGA: Gempar, Warga Balikpapan Temukan Mortir Peninggalan Perang Dunia II
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menambahkan pada era post-truth hari ini, banyak orang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
Mereka menebarkan berita palsu untuk merusak kepentingan umum, merusak ketentraman masyarakat, dan merusak negara.
"Itu yang saya lihat dengan menyebarkan informasi palsu tentang BIN menggunakan mortir dari Serbia itu di Papua”, kata Emrus.
Dia menduga ada pihak yang dengan sengaja ingin melemahkan BIN entah untuk kepentingan politik atau untuk kepentingan lain yang belum jelas.
Emrus pun menilai informasi tersebut tidak muncul tiba-tiba.
“Jadi, tidak mungkin isu itu muncul begitu saja tanpa ada yang berkepentingan dan dengan sengaja melancarkannya," ungkap Emrus.
BIN dituding menggunakan mortir dari Serbia dalam operasi di Papua. Hal tersebut sudah dibantah keras oleh BIN.
Deputi II BIN yang membidangi keamanan dalam negeri, Mayjen Edmil Nurjamil menyatakan itu hanya berita palsu. BIN sama sekali tidak memiliki senjata yang dimaksud.
“Enggak, enggak ada. Kami enggak punya itu. Itu punya TNI,” kata dia kepada wartawan, Rabu (16/6). (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger Penemuan Mortir Sisa Perang Dunia II di Lembang, Polda Jabar Langsung BergerakÂ
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan